Departemen Luar Negeri siap memfasilitasi keberangkatan misi kemanusiaan untuk membantu korban agresi Israel di Libanon dan Palestina. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai melakukan Dialog dengan Pemuda Berprestasi, di Gedung Pancasila, Departemen Luar Negeri, Jakarta, Selasa (8/8).
"Kita tidak akan menghalang-halangi misi kemanusiaan yang akan berangkat ke daerah konflik, yang kita larang mungkin mereka yang akan kesana untuk berperang," katanya.
Ia mengakui, sampai saat ini pihaknya belum pernah menerima kelompok masyarakat yang ingin berkonsultasi sebelum menjalankan misi kemanusiaan, padahal dalam kegiatan tersebut sebenarnya diperlukan informasi dari perwakilan Departemen Luar Negeri untuk mengetahui daerah yang lebih aman untuk diakses.
Lebih lanjut Hassan mengatakan, misi kemanusiaan berupa bantuan tenaga medis sangat diperlukan untuk membantu proses evakuasi korban baik di Libanon maupun Palestina, karena itu diperlukan cara-cara tersendiri untuk masuk ke daerah yang situasinya tidak kondusif itu.
Mengenai rencana keberangkatan tiga orang anggota DPR RI ke Libanon, Menlu menyambut baik upaya yang dilakukan oleh DPR RI, namun Ia berpendapat penyampaian bantuan kemanusiaan bisa saja diberikan tanpa harus pergi ke Libanon dan Palestina.
"Pemerintah juga mempunyai misi yang sama untuk memberikan bantuan kemanusiaan, tetapi sumbangan itu bisa disampaikan dengan banyak cara, misalnya melalui transfer langsung kepada pemerintah Libanon," jelasnya.(novel)