Departemen Luar Negeri Indonesia menyesalkan penghinaan dan pelecehan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh Anggota Partai Kebebasan Austria Susanne Winter.
"Kita menyesalkan adanya laporan mengenai tokoh di Austria yang menyampaikan komentar yang sangat sensitif sekali, "Juru Bicara Deplu Kristiarto Soerjo Legowo dalam media briefing, di Kantor Deplu, Jakarta, Jum’at(18/1).
Meski demikian, Ia mengatakan, pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan pelecehan yang dilontarkan dalam kampanye politiknya Kota Graz pekan lalu.
Dalam pidatonya, Politikus berusia 50 tahun itu, mengatakan Nabi Muhammad sebagai "penyiksa anak-anak" yang menulis kitab suci Al-Quran "dalam keadaan epilepsi’." Tudingan itu langsung dibantah oleh banyak kalangan ulama dan sarjana Islam.
Jubir Deplu memandang, tindakan yang dilakukan oleh politisi Austria itu telah menghambat upaya yang dilakukan berbagai kalangan dalam memajukan hubungan beragama, di mana Indonesia merupakan salah satu komponen yang berperan penting didalamnya.
"Hal-hal seperti ini sangat tidak membantu upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh berbagai kalangan, baik melalui upaya-upaya interfet dialog, "tandasnya.
Kampanye Winter itu memang menyerang Islam. Dalam plakat-plakat kampanyenya terpampang slogan "tak ada rumah bagi Islam radikal." Bahkan, Kota Graz dianggap terancam "badai tsunami imigrasi Islam." Winter memperkirakan bahwa separuh penduduk Austria akan menjadi muslim dalam tempo 20 tahun. (novel)