Pemerintah sangat serius untuk menyelesaikan masalah kabut asap yang sudah menjadi masalah tahunan yang tidak kunjung tuntas. padahal sudah menimbulkan masalah ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Juru Bicara Deplu Desra Percaya yang disampaikan dalam media beriefing di Kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jumat (13/10 ) mengatakan, keseriusan pemerintah untuk menangani masalah asap sudah ditunjukan dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menganggarkan Rp 100 miliar untuk tangani asap.
”Pemerintah juga sudah berinisiatif menggelar pertemuan di Pekanbaru, Riau mulai hari ini, yang khusus membahas masalah haze pollution (polusi asap) dengan Menteri Lingkungan Hidup lima negara Asean, ini suatu bentuk partisipasi aktif dan keterbukaan kita dalam masalah ini” tandasnya.
Lebih lanjut Desra menyatakan, pertemuan tersebut diharapkan akan menghasilkan solusi jangka panjang dengan penguatan capacity building untuk penanggulangan masalah asap supaya tidak menjadi masalah tahunan. Sehingga nantinya negara tetangga akan memiliki peran serta dalam upaya pencegahan dini kebakaran lahan lainnya tanpa menunggu komando dari pemerintah Indonesia.
"Dalam pertemuan dibahas pula tentang standbye arrangement force untuk mengatasi kebakaran yang ditimbulkan di ladang yang selama ini sudah menjadi masalah tahunan,” tuturnya.
Menurutnya, masalah asap tersebut ditimbulkan bukan akibat kebakaran hutan karena illegal loging tapi kebakaran ladang yang dilakukan oleh oknum di perbatasan Malaysia dan Indonesia.
Seperti diketahui, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta DPRRI menyiapkan dana sebesar 100 miliar rupiah untuk penanganan asap. Dana tersebut akan digunakan untuk menyewa dua heli dari perusahaan swasta di Malaysia, satu pesawat dari Australia dan dua pesawat dari Rusia untuk mengangkut air sebanyak 900 liter untuk ‘menyiram’ tiga wilayah terparah yaitu Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Tengah mulai hari Minggu mendatang.(novel)