Departemen Luar Negeri optimis dapat mengupayakan kepulangan 22 orang WNI yang terjebak di perbatasan Turki dan Irak yang sedang dilanda konflik, dan diperkirakan jumlah TKI yang berada diwilayah yang didiami warga Kurdi Irak sekitar 48 orang.
"Karena situasi yang dihadapi tidak mudah bukan situasi yang normal, sehingga hal ini membatasi ruang gerak untuk mendapatkan akses ke mereka, dan untuk agar kita bisa mengetahui situasi yang dihadapi mereka, kita sedang melakukan koordinasi yang erat baik dengan otoritas terkait di Irak dan International Organization Of Migration (IOM), "jelas Juru Bicara Deplu Kristiarto Soerjo Legowo dalam media briefing, di Kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at(16/11).
Menurutnya, atas bantuan International Organization Of Migration (IOM) pekan lalu, dua orang dari mereka atas nama Elly Anita binti Susilo Husein, Darniati binti Jaba Saleh, sudah berhasil dipulangkan ke tanah air, untuk selanjutnya sedang mengupayakan kepulangan 22 orang WNI lainnya yang masih terjebak dilokasi yang masih memanas itu.
Kristiarto mengatakan, meskipun hanya mempunyai local staf di Kedubes Irak, pihak terus melakukan kontak untuk memastikan kondisi 22 TKI yang sedang diupayakan pemulangannya ke Indonesia dalam kondisi yang baik.
"Jangan lupa meskipun Kedubes di Bagdad, kita tidak mempunyai pejabat diplomatik, tetapi kita masih mempunyai local staf yang bisa kita jadikan kontak person, untuk menjalin hubungan dengan pihak-pihak terkait di sana, "ujarnya.
Selain itu juga, tambahnya, untuk kebutuhan akses dengan pihak terkait di sana, pemerintah mengandalkan perwakilan RI di Amman, Yordania, Kedubes AS baik yang berada di Jakarta maupun di Bagdad.
"Hubungan kita dengan Irak, kita cover melalui Kedubes Indonesia di Amman. Dan tentunya kita memanfaatkan keberadaan IOM di sana yang mempunyai ruang gerak yang lebih leluasa di sana, "imbuhnya. (novel)