Deplu Belum Temukan WNI yang Menjadi 'Askar Wataniyah' Malaysia

Departemen Luar Negeri memastikan dari hasil temuan sementara pihak perwakilan RI di Malaysia, tidak ada WNI yang direkrut menjadi Anggota Paramilter (Askar wataniyah) Malaysia. Sebab sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang dapat direkrut sebagai Askar wataniyah adalah warga Malaysia dan bukan WNA. Hal tersebut dikatakan oleh Juru Bicara Deplu Kristiarto Soerjo Legowo dalam media briefing, di Kantor Deplu, Jakarta, Jum’at(15/2).

"Dari temuan sementara, yang kita dapatkan dilapangan saya ingin menyampaikan tidak ada WNI yang direkrut oleh pemerintah Malaysia untuk menjadi bagian dari Askar Wataniyah, hal ini sudah dikonfirmasikan oleh pihak Malaysia sendiri, baik oleh Kasad Malaysia kepada pihak KBRI maupun oleh pejabat militer diwilayah akreditasi konsulat RI di kota Kinabalu, "jelasnya.

Ia menyatakan, pihaknya akan terus memastikan fakta-fakta dilapangan tentang keterlibatan WNI dalam proses bela negara Malaysia itu, dan mencari kemungkinan lainnya mengenai perubahan status yang dialami WNI yang sudah menetap lama di Malaysia.

Isu Askar Wataniyah mencuat dalam rapat dengar pendapat antara Komisi I DPR dengan KSAD Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Senin(11/2) lalu. Dalam rapat itu, Anggota Komisi I DPR Happy Bone Zulkarnaen mengaku mendapat info ini dari Pangdam VI Tanjung Pura saat kunjungan kerja tahun akhir tahun lalu.

Kristiarto menyatakan, WNI yang terlibat kegiatan bela negara di negara lain dalam hal ini Askar Wataniyah, akan kehilangan kewarganegaraannya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan kemungkinan lain, lanjutnya, WNI itu memang diperkerjakan oleh sebagai petugas keamanan (Satpam) pada perusahaan Malasyia yang lokasinya didekat perbatasan.

"Jadi mereka mendapatkan pelatihan dan seragam, tetapi mereka bukan direkrut sebagai Askar wataniyah, mereka hanya sebagai petugas keamanan di perusahaan sawit yang ada disepanjang perbatasan. hal inilah yang terus kita teleiti secara khusus kepada perwakilan kita Konsulat di kuching dan Kinabalu, "imbuhnya.(novel)