Departemen Pertahanan sudah mendapatkan harga final untuk pembelian panser dan peralatan keamanan, persenjataan dan sarana komunikasi dari Perancis, yang akan dikirimkan ke Libanon bersamaan dengan pasukan perdamaian Indonesia akhir Oktober mendatang.
Menteri Pertahanan Juwono Sudharsono usai Rapat Pansus Peradilan Militer, di Gedung DPRRI, Jakarta, Rabu (20/9) mengungkapkan, "Sudah ada kesepakatan, harga sudah wajar, total seluruh anggaran berjumlah 300 milyar rupiah, sudah temasuk biaya pengiriman, sudah tinggal dilaksanakan."
Menurutnya, meskipun anggaran tersebut belum dicairkan oleh Departemen Keuangan, namun pihaknya sudah menyiapkan perincian harga untuk masing-masing peralatan yang dibutuhkan.
Lebih lanjut Juwono menyatakan, pengiriman panser dan peralatan keamanan itu akan dilakukan bersamaan dengan gelar pasukan yang dijadwalkan akan dimulai 28 Oktober 2006.
"Jadwal yang dikeluarkan markas PBB untuk penggelaran pasukan di perbatasan Libanon tertunda satu bulan, menjadi tanggal 28 Oktober, 28 Nopember, dan sebelum natal untuk gelombang ketiga,"ujarnya.
Mengenai masalah teknis pembelian panser tanpa tender yang dipermasalahkan oleh DPR, Ia menegaskan sesuai dengan Keputusan Presiden No 80 dan 83 serta Keputusan Menhan No.6 penunjukan langsung akan dibenarkan menurut peraturan tersebut, untuk hal-hal yang mendesak dan spesifik. (novel)