Depdag Instruksikan Bulog Lakukan Operasi Pasar untuk Jaga Stabilitas Harga Beras

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Ardiansyah Parman mengatakan, Departemen Perdagangan sejak kemarin, Minggu (8/1) telah menggelar operasi pasar di wilayah DKI Jakarta dan Papua, untuk menjaga harga beras agar tidak melonjak dan tetap berada pada harga Rp 3.800,- perkilogram, sehingga tidak menimbulkan beban inflasi.

"Menteri Perdagangan telah menginstruksikan Bulog untuk melakukan operasi pasar. Hari ini akan dilaksanakan operasi pasar di 15 pasar di DKI Jakarta," ujar Ardiansyah.

Menurutnya, operasi pasar dilakukan untuk menstabilkan kembali harga beras yang telah meningkat di atas normal. Operasi pasar bisa dilakukan oleh pemerintah jika mendapat permintaan langsung dari daerah-daerah. Namun jika kondisinya mendesak, pemerintah bisa melakukan operasi pasar tanpa permintaan dari daerah.

Ardiansyah menyatakan, dari pemantauan di 30 propinsi ada kecenderungan kenaikan harga beras, namun kenaikannya masih di bawah 25 persen. Untuk DKI Jakarta, berdasarkan pemantauan selama 90 hari harga rata-rata beras jenis R2 adalah Rp 3.600,- perkilogram. Sedangkan harga ecerannya Rp 4.200,-sampai Rp 4.300,- per kilogram.

Ia menambahkan, departemen perdagangan tidak punya target waktu untuk menyelesaikan pelaksanaan operasi pasar. Karena yang terpenting menurut Ardiansyah adalah kestabilan harga beras di pasar.

"Batasan waktu bukan targetnya, hal ini tergantung tercapai atau tidak kestabilan harga beras," tegasnya. (novel/ln)