Departemen Agama bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Padang Pariaman membangun Madrasah bertaraf internasional di kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Nota kesepahaman (MoU) pembangunan madrasah ini dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama Prof Dr Mohammad Ali dan Bupati Padang Pariaman Drs Muslim Kasim Ak, di Jakarta, Selasa (17/3).
Dirjen Pendidikan Islam Depag Mohammad Ali mengatakan, perlu komitmen bersama antara Depag dengan pemerintah daerah baik eksekutif maupun legislatif untuk mendirikan sebuah madrasah bertaraf internasional. "Pemda harus menyediakan lahan, dan paling lambat sertifikat diserahkan 15 April. Lalu Depag akan bangun gedung dan isinya," kata Ali.
Madrasah yang akan dikembangkan di Indonesia, menurutnya, memiliki ciri-ciri khas, penggabungkan antara ide pesantren dengan sekolah modern. Siswa diwajibkan tinggal di asrama untuk memperoleh kemampuan-kemampuan yang dipersyaratkan, seperti menguasai komunikasi nasional bahasa Indonesia, komunikasi internasional Islam bahasa Arab dan komunikasi global dengan bahasa Inggris.
Dan untuk bersekolah di madrasah bertaraf internasional ini, menurutnya, tidak ada persyaratan latar belakang ekonomi dan social, tapi terkait dengan potensi yang intelektual dari calon peserta didik. “Potensi intelektualnya tinggi, walaupun dia keluarga kurang mampu, tetap mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan di madrasah ini.Karena itu anak harus dibebaskan dari SPP," jelasnya.
Sementara itu Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim dalam kesempatan tersebut mengatakan, masyarakat Padang Pariaman sudah cukup lama berkeinginan untuk memiliki madrasah bertaraf internasional. Apalagi seperti diketahui, lanjutnya, Padang Pariaman sebagai tempat pengembangan ajaran Islam sejak Syekh Burhanuddin.
Ditambahkan Muslim, pihaknya sangat berharap dengan berdirinya madrasah internasional nantinya dapat melahirkan SDM yang trampil dalam ilmu pengetahuan serta memiliki kedalaman iman dan taqwa. "Saya optimis madrasah berkembang, sekarang ini kecenderungan orang-orang tua beralih madrasah lebih laku," ujarnya.(novel)