Eramuslim.com — Pegiat sosial media dan penulis buku, Denny Siregar menilai, Presiden Jokowi berperan dalam membungkam kelompok yang pernah bersatu memenjarakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Kelompok ini, Denny Siregar bilang, dibungkam dan dihajar habis-habisan oleh Jokowi dengan membubarkan organisasinya dan menangkap petingginya, yakni Habib Rizieq Shihab.
“Di sini yang berperan besar dalam menghajar kelompok garis keras dengan tokoh utama Rizieq Shihab ini adalah Presiden Jokowi,” kata Denny Siregar dikutip kanal YouTube Cokro TV, Sabtu (26/6).
Dia mengatakan, sewaktu Ahok didemo oleh sekian juta orang di Jakarta dan sejumlah daerah terkait tuduhan penistaan Agama, di saat itu Presiden Jokowi tidak bisa berbuat banyak.
“Banyak orang kecewa melihat Jokowi terdiam saja saat Ahok akhirnya terzalimi dan masuk penjara. Padahal situasi saat itu sangat berbahaya, salah sedikit saka negara bisa hancur karena provokasi orang-orang berbaju agama. Dan Jokowi tahu yang diincar adalah dirinya. Kursi jabatannya sebagai Presiden dan kasus Ahok dijadikan perantara,” ungkap Denny Siregar.
Para pendukung Jokowi dan Ahok kecewa. Mereka menganggap Jokowi lemah menghadapi kelompok itu. Padahal tidak, menurut Denny, itu cara ampuh Jokowi.
“Ketika situasi sudah tenang, Jokowi mulai menerapkan strategi pecah barisan. Satu persatu pentolan di kubuh 212 dengan berbagai kasus yang memang bagian dari kesalahan mereka sendiri” katanya.
“Dan yang terakhir adalah Rizieq Shihab sang Imam Jumbo yang akhirnya dihajar habis-habisan dan organisasinya dibubarkan” cetus Denny Siregar.
Adapun Habib Rizieq divonis 4 tahun penjara dalam kasus menyembunyi dan menyebar berita bohong terkait hasil swab covid-19 di Rumah Sakit Umi Bogor.
Sementara kasus kerumunan di Petamburan saat acara pernikahan putrinya, Habib Rizieq divonis 8 bulan penjara. Dan kerumunan di Megamendung divonis denda Rp20 juta. [Fajar]