Beranda / Berita / Berita Nasional Denny Indrayana Kehilangan Job Bernilai Miliaran Rupiah dari Sebuah Parpol Gegara Dukung Anies

Denny Indrayana Kehilangan Job Bernilai Miliaran Rupiah dari Sebuah Parpol Gegara Dukung Anies

Reaksi Denny Indrayana Usai Dipolisikan: Saya akan Hadapi, kalau Prosesnya Kriminalisasi Saya Lawan

Eramuslim.com – Mantan Wamenkumham Denny Indrayana bercerita karena sikap pribadinya mendukung Anies Baswedan sebagai capres pernah kehilangan  pekerjaan bernilai miliaran rupiah.

Cerita bermula saat kantor firma hukum milik Denny, INTEGRITY (Indrayana Centre for Government, Constitution, and Society), akan menjalin kerja sama dengan salah satu parpol. Imbal baliknya, parpol tersebut meminta agar Denny tak mendukung Anies.

“Saat menawarkan jasa hukum ke satu partai politik, ketua umumnya mengatakan, ‘Kita akan memakai kantor mas Denny INTEGRITY, syaratnya hanya satu. Mas Denny tidak boleh mendukung Anies Baswedan sebagai capres’”,” kata Denny dikutip dari surat terbukanya soal pencalegannya dan dukungan untuk Anies, Sabtu (10/6).

“Ketika saya tanyakan kenapa demikian? “Karena saya harus memikirkan keselamatan hidup partai saya,” ujarnya. Akhirnya, kerja sama miliaran rupiah itu pun batal dijalankan,” ungkapnya.

Menurut Denny, ia dan Anies punya chemistry dan nasib yang sama di dunia politik. Denny kenal  Anies sejak sama-sama kuliah di UGM hingga akhirnya terjun ke dunia politik dan pemerintahan di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Kami sudah lama berjuang bersama. Kami sama-sama di Tim 8 bentukan Presiden SBY, melawan kriminalisasi atas pimpinan KPK. Kami sempat berjuang bersama melawan gugatan hukum para oligarki atas pencabutan izin reklamasi di Jakarta dan masalah lahan pembangunan Jakarta International Stadium,” paparnya.

Bahkan, sudah sejak mahasiswa Denny mengaku sudah memanggil Anies, ‘Mister President’. “Saya tahu pribadi dan gaya kepemimpinan Anies sejak sama-sama di UGM, sejak dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa pada level universitas, dan Ganjar Pranowo menjadi Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Majestic 55, pada level Fakultas Hukum UGM,” imbuhnya.

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengaku dirinya menjadi bakal calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat pada Pemilu 2024. Tinggal di Australia, Denny banyak memberikan tuduhan pada pemerintahan Jokowi terkait cawe cawe dalam urusan politik. Denny juga mengirim surat terbuka pada Megawati untuk mewaspadai isu penundaan pemilu. Terbaru Denny mengirim surat terbuka pada DPR tentang adanya potensi Jokowi dimakzulkan karena menurut Denny melanggar konstitusi.

Sumber: tvone

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Beri Komentar

39 komentar

  3. Anies tetap tegar,,, dikepung penjilat, dihina, difitnah,,, kenapa hrs takut Anies jadi president ?

    Balas

    1. Jangan menghayal terlalu tinggi, nanti stresss sendiri anda, jgnkan jadi presiden , untuk ikut bertarung aja belum tentu bisa ikut karena tidak memenuhi persyaratan, anda tau ngga….., PD yg mengendalikan koalisi mereka, kalau PD keluar……, TAMAT SI anis baswedan

      Balas

  5. Apa yg sdh terjadi gak usah di getuni semua spt sdh ada yg ngatur. Ini semua masih pada berjuang Ingak pesan bpk prof Mahfud MD bpk Deny untuk Kawal bpk Anis spy dpt Ticket Capres.

    Balas

  6. @Babeh, Jokowi dulu dibully, difitnah dan dihujat ya biasa2 saja tidak playing victim, sekarang ini kubu perubahan membuat narasi penjegalan, terus mau memakzulkan Jokowi terus takut Anies jadi presiden, kacangan mas

    Balas

  8. DI ini orang ga pake otak, dan tidak nasionalis, tidak punya visi kedepan. Dia itu sampah

    Balas

  9. Bohong……., coba sebutin parpolnya kalau Mang betul akan hal ini, dasar pembula dan pembohongang ente denny indrayana.

    Balas

    1. Makanya belajar hukum biar tau etika hukum.
      Tp kl kau mo tau beneran tuntut sj Deny, nti kau pst tau bukti hukumnya.

      Balas

  11. Aku percaya pak deny,karena semua orang tahu rezim ini memang menghalalkan semua cara utk menjegal lawannya,mereka sdh kehilangan urat malunya.

    Balas

  12. Tahukah Anda jika uang Rp 50 ribu (modal awal bisnis) bisa memberikan hasil besar.
    +Bisa proteksi hingga 74 tahun.
    +Tabungan investasi puluhan juta hingga Ratusan Juta
    +Pasif income jutaan hingga ratusan juta per bulan
    +Bisnis bisa di wariskan ke anak/cucu anda

    Ya, pada kenyataannya uang Rp 50.000 bisa menjadikan sukses. Padahal itu cuma uang makan bakso aja, padahal itu cuma uang rokok.
    Bagaimana cara nya?
    Silahkan langsung WA (WhatsApp) saya sekarang

    Klik link di bawah ini?
    bit.ly/Nuryanti-CAR

    Salam sukses
    Resolusi 2023??

    Balas

  13. Om DenIn, sampeyan katanya sudah jadi Profesor tapi lebay banget yaa, masa cara2 murahan seolah olah teraniaya masih digunakan saat ini, sudahlah cara pk By kayak gimana sudah basi, masyarakat skrg sdh pinter2, tidak akan terjebak bujuk rayu seolah2 anda dan anies dianiaya oleh pemerintah skrg, HAL YG WAJAR BILA SUATU PARTAI ATAU GOLONGAN YANG TIDAK COCOK DENGAN ANIES, TIDAK AKAN MAU BEKERJA SAMA DENGAN ANDA KARENA ANDA JELAS2 PENDUKUNG ANIES THO, menjadi ANEH bila kerjasama itu dilanjutkan karena terjadi kontradiksi dengan kebijakan partai tsb. Wassalam

    Balas

  17. Walau mragukan,andai bnarpun ucapan DI mslah job dr suatu Parpol,itu pasti akan dilakukn smua Parpol tatkala Parpol tsb tdk mndukung Calon yg sm dg DI. Jd mslahnya dmana,apa Krn batal proyek dr Parpol tsb,shg dia trjerat hutang dn itu bukan tgjwb Parpol yg tsb. Soal panggilan ” Mr. Presiden itu mungkin sindiran,Krn Mr Bean pun ada yg memanggil” Mr. Presiden.

    Balas

  18. Knapa sih ko pada takut kalau pak Anies capres…beliau juga anak bangsa Yg bebas utk memilih dan di pilih…

    Balas

  20. Sebut partai yg mengajak kerjasama dan sebuat nama orang yg mewakili partai tsb, kalau siap menyebut bisa diklarifikasi atau kompeortir; ini gaya dulu pilkada dki, umbar dan buat sebanyak banyaknya kebohongan, hoax agar pulik digiring utk berbelas kasihan krn dijolimi penguasa; inilah manusia2 munafik, kalo seorang petarung hrs yakin kebenaran adalah kemenangan walapun harus mengalami siksaan atau mati; janganlah mengajari masyakat menjadi menjadi tidak perduli uti pemilu

    Balas