Eramuslim – PT Pertamina (Persero) masih menunggu keputusan pemerintah soal rencana memberlakukan distribusi elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi secara tertutup. Sistem distribusi tertutup ini akan menggunakan sistem pembayaran non-tunai mulai dari Pertamina, agen, sampai ke pangkalan elpiji.
Seperti diketahui, distribusi elpiji 3 kg bersubsidi selama ini dilakukan secara terbuka, sehingga warga yang tak seharusnya menerima subsidi ikut membeli. Hal itu menyebabkan elpiji 3 kg kerap langka di pasaran karena subsidi tak tepat sasaran.
Terkait hal itu, SVP Non Fuel Marketing PT Pertamina, Basuki Trikora mengatakan, Pertamina siap mendukung program tersebut. Namun untuk waktu realisasi pemerintah mengikuti keputusan pemerintah yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Kami tidak bisa mengandai-ngandai kapan akan dilaksanakan. Prinsipnya kalo Pertamina diberikan penugasan di dalam suplai dan distribusi LPG, tentunya kita siap melakukan itu,” ungkap Basuki di akhir pekan yang dirilis tribunnews.
Pertamina juga mengaku siap menjalankan tahapan-tahapan yang akan dibuat pemerintah termasuk sistem pendistribusian nantinya.
“Sampai saat ini memang sistemnya masih terbuka. Namun demikian kalau (distribusi) itu juga dilakukan, itu kan ada tahapan-tahapannya sehingga nanti Pertamina akan menyesuaikan dengan tahapan-tahapan,” kata Basuki.
Sementara itu, pemerintah saat ini telah meluncurkan gas Bright 3 kg non subsidi. Warga mampu diharapkan membeli gas yang dipatok dengan harga Rp30 ribu tersebut. (Swa/Ram)