Eramuslim.com – Ratusan mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, kemarin (18/9) siang. Para pendemo ini mengajak rakyat Indonesia untuk menyelamatkan bangsa dan negara ini dari kehancuran dan sesegera mungkin menurunkan Jokowi-JK. Rezim Jokowi-JK dinilainya sebagai rezim yang lemah, boneka asing dan aseng dan telah keluar dari jalur Konstitusi Negara yakni UUD 1945.
Dalam orasinya, mereka menegaskan jika belum genap setahun kekuasaan rezim Jokowi-JK namun rakyat sudah hidup sedemikian susah dan berat. Kemiskinan melonjak tajam. Ekonomi kian terpuruk, dan hutang bertambah dengan sangat cepat.
“Sudah harga BBM naik, harga bahan pokok pun ikut naik, PHK dimana-mana, kurs rupiah terhadap dolar hampir menyentuh Rp 15 ribu, UMKM terancam kolaps, Bahkan sudah banyak pengusaha kecil yang gulung tikar,” teriak demonstran.
Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia menuding hal tersebut terjadi karena kebohongan Presiden Jokowi yang katanya ingin mewujudkan ekonomi berdikari, mandiri, berkedaulan, ternyata tunduk pada ekonomi liberal, tunduk terhadap investasi asing
Tak hanya itu, di depan Istana pendemo juga meneriakkan jika Presiden Jokowi gemar berbohong. “Katanya ekonomi meroket, nyatanya semakin lemah. Katanya ingin menciptakan jutaan lapangan kerja baru, malah menciptakan hampir sejuta (860.000) rakyat miskin baru (BPS 2015),” teriak demonstran.
“Siapa sebenarnya Presiden kita?. Presiden tak punya kepemimpinan kuat. Tidak jelas siapa presiden RI. Apakah Jokowi?, elit politik di belakangnya atau para pengusaha asing. Dimana peran negara mensejahterakan rakyatnya?,” teriak mereka lagi.(rd)