Demokrasi Indonesia Sakit, Anies: Lembaga Yudikatif Jadi Eksekutif

 

eramuslim.com — Mantan Capres Anies Baswedan menyebut demokrasi Indonesia saat ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Realita itu banyak ditemui di lapangan.

Hal itu diungkapkan Anies saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu menghadiri podcast Pandji Pragiwaksono yang berjudul Skakmat Anies Baswedan.

Menurut Anies, Demokrasi adalah bagaimana mengelola aspirasi secara damai untuk menghadirkan keputusan yang berdampak masyarakat. Misalnya kepentingan macam-macam dan aspirasi dikelola secara damai dan bagaimana bisa kebijakan mengeluarkan output yang dirasakan masyarakat.

“Demokrasi menghadirkan kebebasan, ada ruang berbeda pendapat,” kata Anies dikutip, Kamis (27/6/2024).

Anies mengungkapkan di era pemerintahan Jokowi, sistem tidak berjalan semestinya. Dieksekutifkan semua, yudikatif jadi eksekutif. Seharusnya kata Anies, demokrasi yang ideal terjadi ketika ruang untuk oposisi, kalau tidak ada oposisi itu bukan demokrasi.

Kedua kasi ruang kebebasan berpendapat dan media. Ketiga kasi ruang untuk eksekutif, legislatif, yudikatif berfungsi mandiri. “Ngomongin silakan jadi oposisi, tetapi kehadiran tidak diperhatikan bahkan ditutup jalannya,” jelasnya.

Anies mengungkapkan pemerintahan sekarang seakan menutup ruang bagi mereka di barisan oposisi bahkan menutup ruang.

“Kalau itu terjadi. itu namanya tidak diberi ruang. Kalau diberi ruang itu yah disetarakan, apakah urusan kehidupannya, tidak ada kerepotan. Itulah yang jadi masalah kita,” pungkasnya.Ā (sumber: fajar)

Beri Komentar