eramuslim.com – Owner SIT Daarul Fikri yang juga Pengasuh PP Baitul Qur’an Assa’adah, Ustaz Hilmi Firdausi memberikan pandangannya terkait debat Pilpres selanjutnya pada Minggu (7/1/2024).
Dikatakan Hilmi, pada debat selanjutnya tidak akan ada lagi yang menggunakan singkatan yang tidak umum untuk menyerang lawan.
“Debat selanjutnya saya prediksi tidak mungkin lagi menggunakan singkatan yang tidak umum untuk menyerang lawan,” ujar Hilmi dalam keterangannya di aplikasi X @Hilmi28 (24/12/2023).
Lebih lanjut, kata Hilmi, kemungkinan yang akan digunakan para Calon adalah pertanyaan terkait implementasi Undang-undang (UU).
“Bisa jadi yang digunakan adalah pertanyaan, bagaimana implementasi UU nomor sekian tahun sekian bagi kesejahteraan rakyat dsb,” Hilmi menuturkan.
Jika tidak, menurut Hilmi, maka pertanyaannya sejenis dengan yang berkaitan nomor UU tanpa menyebut UU itu mengenai hal tertentu.
“Atau pertanyaan sejenis yang berkaitan dengan nomor UU tanpa menyebut UU tersebut mengenai hal apa,” ucapnya.
“Saya kasih tau aja supaya trik-trik nakal seperti ini tidak dipakai oleh Paslon manapun,” sambung dia.
Ditekankan Hilmi, para calon mestinya memperdebatkan hal-hal yang substansial dan istilah-istilah umum yang diketahui masyarakat luas.
“Berdebatlah hal-hal yang substansial dan istilah-istilah umum yang diketahui masyarakat luas,” ucapnya.
Lebih lanjut ditegaskan Hilmi, semua Capres dan Cawapres dipersiapkan untuk memimpin kurang lebih 280 juta jiwa. Jadi, harus menunjukkan adab dan etika yang baik.
“Anda semua adalah Capres Cawapres yang dipersiapkan untuk memimpin kurang lebih 280 juta jiwa. Tunjukkan adab dan etika yang baik kepada rakyat Indonesia,” tandasnya.
(Sumber: Fajar)