Dalam pertemuan itu, Rocky Gerung kemudian mengumbar fakta PHK yang sudah mencapai 1 juta orang di Indonesia. Fakta pemutusan hubungan kerja ini pun dikaitkan dengan pemahaman Bonus Demografi yang kemudian muncul istilah Presiden Dungu.
Setelah itu, Ngabalin maju ke panggung dan mengucapkan jika ia sudah lama ingin bertemu Rocky Gerung.
Pada momen itu, Rocky Gerung diajak Islah (berdamai) dengan nyanyi duet bersama.
Tapi ajakan tersebut langsung ditolak Rocky Gerung. Dosen Universitas Indonesia ini memastikan jika ia hanya akan mau bertempur argumen bukan karena sentimen.
“Islah itu jika ada pertempuran pemikiran, saya mendengarkan musik namun tidak bisa bernyanyi,” ujar Rocky memastikan jika tidak akan bernyanyi dengan Ngabalin yang dianggap hanya sentimen tanpa ada argumentasi.
Bahkan Ngabalin sempat ingin menjemput lalu duduk berpangku samping Rocky Gerung.
“Fear, fear, kita sesama doktor, tidak ada doktor yang gak jelas teori, maka itu mari bernyanyi,” ajak Ngabalin.
Ajakan tersebut kemudian kembali ditolak Rocky Gerung.
“Beda argumen boleh jika beda argumen, tapi dia (Ngabalin) hanya sentimen,” tegas Rocky. (Sumber: suara)