Eramuslim.com – Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait data sasaran vaksinasi semakin menguatkan gelar The King Of Lip Service dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Demikian pandangan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Sayhrial Nasution melalui laman Twitter pribadinya, Kamis (1/7).
Seraya mengunggah sebuah gambar yang berisi cuitan Jokowi dengan data Satgas Covid-19.
Syahrial kemudian mempertanyakan apakah tidak singkronnya data yang disampaikan Jokowi dengan data KPCPEN.
Sebabnya, ada ketidak sesuaian data yang disampaikan Jokowi secara terbuka dengan data yang dilansir oleh KPCPEN.
Syahrial bahkan mempertanyakan apakah admin akun Twitter Presiden Jokowi tidak mampu menulis redaksi.
“Murni ketidakpahaman soal data? Atau ketidakmampuan admin menulis redaksi? Atau ada yang sengaja? Jelas beda antara jumlah vaksin tersedia dengan yang sudah vaksin,” demikian cuitan Syahrial Nasution yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (2/7).
Dalam unggahan gambar Syahrial, ada ketidak sesuaian yang duitkan Jokowi dengan data yang dilansir oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi nasional.
Dalam cuitan Twitternya, Jokowi menyebutkan bahwa data per Kamis (1/7) capaian vaksinasi yang telah dilakukan tembus 42 juta orang.
Sedangkan data Satgas Covid-19 per 30 Juni 2021, penerima vaksin tahap pertama sebanyak 29.279.142 dan vaksinasi tahap kedua sebanyak 13.465.499 orang.
Ketidak sesuaian data lainnya adalah Jokowi menargetkan 71,7 juta orang akan menerima vaksin. Data berbeda kemudian yang diungggah oleh Satgas sebanyak 181.554.465 orang.(RMOL)