Darmaningtyas: Bangsa Indonesia Dikorbankan Dalam Proyek Kereta Api Cepat

jokowi kereta api cepatEramuslim.com – Keikutsertaan PT. Kereta Api Indonesia dalam konsorsium pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung secara tidak langsung menyengsarakan para pengguna kereta api di Tanah Air.
Menurut pengamat transportasi Darmaningtyas, anggaran senilai Rp 1,12 miliar yang disetor PT. KAI merupakan hasil dari keuntungan penumpang dan barang yang menggunakan jasanya selama ini. Padahal, dana itu bisa diproyeksikan untuk pembenahan infrastruktur PT. KAI yang selama ini masih banyak dikeluhkan.
“PT. KAI sekarang menjadi korban, tadinya hanya setor aset, tapi detik-detik terakhir harus setor Rp 1,12 miliar. Uang yang disetor itu dari mana, dari uang penumpang dan barang. Uang itu seharusnya menambah sarana prasarana kita di sini. Tapi karena dipatok konsorsium kita juga pengguna kereta api secara tidak langsung menjadi korban dari PT. KAI yang ikut konsorsium itu,” jelasnya dalam diskusi bertema ‘Bangun Infrastruktur dengan Hutang, Sejalankah dengan Trisakti?’ yang digelar di resto Warung Komando, Tebet, Jakarta (Kamis, 11/2).
Di sisi lain, Darmaningtyas menjelaskan, infrastruktur di Cina selaku pelaksana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung secara keseluruhan sudah terbangun dengan baik. Hal ini membuat sejumlah kontraktor di negeri Tirai Bambu itu kehabisan proyek di negaranya sendiri.
Bahkan, Bank Sentral Cina mengeluarkan kebijakan untuk tidak memberi pinjaman bagi perusahaan kontraktor di negaranya. Tidak terkecuali China Railway International Group (CRIG) yang menjadi kontraktor pembangunan Kereta api cepat Jakarta-Bandung
“Tiongkok sudah tidak bisa menerima pinjaman dari Bank of China. Mereka (kontraktor) bisa menerima pinjaman kalau mendapat proyek dari luar negeri. Jadi, kita menyelamatkan CRIG, siap rela menyelamatkan mereka daripada layanan PT. KAI. Sebenarnya kita korban,” beber Darmaningtyas.
Diketahui, proyek kereta cepat digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (PT. KCIC) dengan saham dimiliki PT Pilar Sinergi BUMN yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Komposisi penyertaan saham dalam PT Pilar Sinergi BUMN adalah WIKA sebesar 38 persen atau senilai Rp 1,71 miliar, PTPN VIII sebesar 25 persen atau Rp 1,12 miliar, PT KAI sebesar 25 persen atau Rp 1,12 miliar, dan PT Jasa Marga sebesar 12 persen atau Rp 540 juta. Sementara komposisi saham kepemilikan operator kereta api cepat Jakarta-Bandung yaitu PT KCIC memiliki saham sebesar 60 persen dan China Railway International Group (CRIG) 40 persen.(ts/rmol)