Daripada Gaji Stafsus Beginian, Mending Uangnya buat Temukan Vaksin Covid-19

Eramuslim – Presiden Joko Widodo didesak untuk menggelontorkan dana untuk produksi vaksin Covid-19 dibanding menggaji Staf khusus (Stafsus) Presiden.

Desakan itu disampaikan oleh Ekonom senior, Dradjad Wibowo saat diskusi streaming pada Rabu (15/4) malam.

Menurut Dradjad, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan vaksin dari negara lain. Sehingga harus investasi besar-besaran. Apalagi, Indonesia memiliki BUMN Farma dan perusahaan farmasi yang dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Dana penanganan krisis ini yang dipakai Perppu (1/2020) kemarin itu ya itu harusnya itu ada investasi besar-besaran untuk vaksin dan pengadaan obat,” ucap Dradjad Wibowo, Rabu (15/4) malam.

Karena kata Dradjad, Indonesia mempunyai banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat hebat untuk dapat diperdayakan menemukan vaksin Covid-19 untuk rakyat Indonesia tanpa mengandalkan negara lain.

“Saya berharap pemerintah segera melakukan ini ya. Mas Dradjad tapi kan lama, iya lama tapi ya kalau gak dilakukan kita ya gak akan punya. Justru dari sekarang,” tegas Dradjad.

“Apakah bisa? Kita punya banyak baylis yang hebat-hebat, kita punya banyak baylis enginer yang hebat-hebat, kita punya banyak bymedical specialis yang hebat-hebat itu semua kita berdayakan. Yang dari luar negeri kalau perlu ditarik ke dalam negeri dikasih gaji yang luar biasa besarnya,” sambung Dradjad.

Hal itu lebih bermanfaat kaya Dradjad dibanding memberikan gaji kepada Stafsus Presiden yang sering kontra dengan rakyat Indonesia.

“Jangan hanya kasih gaji yang besar-besar atau proyek besar-besar kepada Staf khusus Presiden lah. Kasih kepada sainstis-sainstis yang memang hebat-hebat,” pungkasnya(rmol)