Dari Anti NEPOTISME Menjadi Pemuja DINASTI, Said Didu Sindir Fahri Hamzah: Maaf Kalau Terkesan Kasar

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk kompak memilih Prabowo dan Gibran untuk menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya.

“Saya ajak semua aklamasi pilih #PrabowoGibran2024 karena toh yang lain tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar,” katanya melalui akun X @Fahrihamzah.

“Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan. Kali ini kita kompak menatap #IndonesiaEmas2045. Ini giliran Indonesia!” tambahnya.

Fahri Hamzah melontarkan kritikan pedas pada pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Ia menyebut kubu Anies dan Cak Imin mengusung konsep perubahan, tapi nyatanya masih menjadi bagian dari kekuasaan.

“Konsep awalnya salah. Jadi rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep. Bahkan kesalahan konsep dipertahankan sampai sekarang,” kata Fahri Hamzah.

“Yang Pertama bilang perubahan atau opposisi tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil Rakyat gak bisa!” tambahnya.

Tak luput, Fahri Hamzah juga mengkritik kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 3, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Pasalnya, kubu Ganjar menghabiskan waktu sembilan tahun memuji Pemerintahan Jokowi dan menyatakan ingin melanjutkan pembangunan.

Begitu pula dengan Mahfud MD yang menjadi menteri Jokowi selama 4 tahun. Tapi sekarang, kubu paslon ini justru berbalik menyerang Jokowi.

“Denger baik-baik deh. Yang ketiga juga aneh, 9 tahun memuji dan mau melanjutkan. Diujung ngomel-ngomel. Capresnya jadi bingung mau ngapain? Dia juga dari awal disuruh-suruh aja kok,” ungkap Fahri Hamzah.

“Lah cawapres-nya menteri yang 4 tahun puji-puji bosnya kemana-mana. Terus sekarang masih ngomel? Kan rakyat bingung!” lanjutnya.

Melihat kekurangan paslon nomor 1 dan 3, Fahri Hamzah pun yakin rakyat akan memilih Prabowo dan Gibran.

“Ini serius, Makanya rakyat akan ke yang No.2 #PrabowoGibran2024 karena terlalu kuat argumennya,” kata Fahri Hamzah.

“Ini alasan sekali putaran sebab rakyat mustahil milih pemimpin negara yg konsep awalnya sampai sekarang membingungkan. Rakyat perlu kemantapan sebagai jaminan masa depannya. Gitu!” lanjutnya.

Fahri Hamzah yakin mendukung Prabowo dan Gibran sebab ia menilai kubu nomor 1 dan 3 tidak mau memperbaiki konsep mereka yang salah.

“Jadi, mohon maaf kalau teman2 emosi dgn fakta ini. Masalahnya yang 1 dan 3 tidak mau perbaiki Posisinya yang salah sejak awal,” jelas Fahri Hamzah.

“Saya belajar dari politik NKRI ini, memang kalau sejak awal persepsi yang kita bangun salah ya seterusnya salah. Kecuali ada keberanian untuk berubah!” sambungnya. (Sumber: hops.)

Beri Komentar

1 komentar