Eramuslim.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai DKI Jakarta merupakan kota yang paling tidak aman, terlebih untuk kaum perempuan.
Hal itu jugalah yang menjadi salah satu poin yang dimasukkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.
KUA-PPAS sendiri disusun berdasarkan Rencana Kerja Prioritas Daerah (RKPD) dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Selain mengenai keamanan, pembangunan sanitasi, saluran air bagi pemukiman kumuh juga menjadi bagian.
“Saya minta kepada semua untuk menyisir lagi semua item-item anggaran, memastikan sepenuhnya dipakai untuk warga. Ukuran dari program harus proporsional dengan masalahnya. Jakarta ini salah satu kota yang paling tidak aman. Apalagi teruntuk perempuan. Kita lihat alokasi anggaran kecil sekali tidak mencerminkan kalau ada masalah dengan keamanan, apalagi untuk perempuan,” kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
Lebih lanjut Anies juga meminta agar ukuran program harus proposional dengan masalah yang dihadapi warga ibukota. Dirinya meminta agar Satuan Kerja Perangkat Daerah di Jakarta bersedia mengutamakan program prioritas dengan mengeser anggaran internal. Bahkan, mantan Menteri Pendidikan ini berani untuk meninjau postur anggaran SKPD.
Jika ditemukan alokasi anggaran yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Anies tidak segan-segan memberikan sanksi.
“Kalau kita ingin memprioritaskan pada peningkatan mereka yang marginal, mereka yang tersingkirkan maka harus menggeser sebagian dari anggaran-anggaran yang ada,” ujar Anies.(kl/rmol)