Dapatkah SBY Memenuhi Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen?

Pemerintahan baru dibawah Presiden SBY dan Boediono menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan 8% tahun 2014, yang tujuan menyerapkan tenaga kerja yang jumlah terus bertambah. Sasaran utama lsinnys, Pemerintahan SBY  pemberantasan korupsi menjadi sasaran utamanya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai pelantikan kabinet mengatakan yakin akan mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan termasuk menangani masalah pengangguran dan kemiskinan.  Data Badan Pusat Statistik menyebut angka pengangguran saat ini mencapai jumlah sekitar 10 juta orang, sementara lebih dari 30 juta orang hidup dibawah garis kemiskinan.

Jumlah angkatan kerja terus naik, per Februari 2009, angkatan kerja bertambah 2,26 juta orang, sehingga menjadi 113,7 juta orang dibandingkan dengan posisi Februari 2008 lalu. Pertumbuhan ekonomi 1 persen hanya akan menampung tenaga kerja 350.000 pekerja.

Menurut perkiraan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), pemerintah hanya akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,9 persen pertahun. Dengan pertumbuhan di bawah 7 persen saja, tidak mungkin akan dapat menyerap tenaga kerja, yang setiap tahun tumbuh 2,26 juta orang. Dengan demikiran prediksi pengangguran di Indonesia jumlah semakin besar.

Namun susunan menteri ekonomi yang terdiri dari gabungan politikus dan kalangan profesional ini mendapat kritik dari sejumlah pihak. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi, di antaranya, yang mengatakan menteri yang berasal dari partai politik memerlukan waktu untuk belajar sebelum dapat melakukan tugas-tugasnya mencapai sasaran tersebut. Tentu, yang mengkawatirkan besarnya jumlah pembayaran utang sebesar Rp 113 triliun di tahun 2010 nanti.

Terkurasnya APBN yang jumlahnya Rp 1.009,5 triliun, yang sebagian besar terkuras untuk membayar utang itu, menyebabkan pemerintah tidak dapat melakukan langkah-langkah solutif bagi menangani krisis yang ada sekaran ini, khususnya menghadapi bertambahnya angkatan tenaga kerja. Pembayaran utang akan berkurang baru diprediksikan tahun 2014 nanti, kalau skenario normal. Tapi, kalau angka BBM terus melonjak diatas 90 dolar perbarel, maka ini akan berakibat yang sangat berat bagi perekonomian Indonesia.

Sementara itu, terkait pemberantasan korupsi, Kejaksaan Agung menargetkan pengembalian 7 trilyun dana hasil korupsi.Namun pegiat anti korupsi dan penerima penghargaan Bung Hatta, Saldi Isra, mengatakan dibawah Hendarman, kejaksaan juga tidak punya hubungan cukup baik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membangun sistem pemberantasan korupsi bersama. (m/berbagai sumer)