Eramuslim.com – Rezim Koplak ini lagi kesulitan uang untuk menutupu defisit anggaran. Dan solusinya adalah UTANG!
Diberitakan voaindonesia (2/6), Pemerintah RI telah mendapatkan pinjaman US$400 juta (sekitar Rp 5,46 triliun) dari Bank Dunia untuk membantu mendanai defisit fiskal dan meningkatkan pengumpulan pajak.
Menteri Keuangan Bambang mengatakan bahwa pinjaman itu akan digunakan untuk memperbaiki teknologi informasi kantor pajak dan membantu mendanai defisit anggaran 2016, yang diperkirakan akan membengkak dari 2 persen PDB dalam rencana sebelumnya.
***
Tentu utang yang terus menumpuk di era Presiden Jokowi ini adalah sebuah IRONI. (catatan: Total utang Pemerintah pusat sudah mencapai lebih dari Rp 3.000 triliun.)
Saat PILPRES, Jokowi dan Timsesnya sesumbar “Jokowi-JK Pastikan Tolak Utang Luar Negeri Jika Pimpin RI” (http://m.liputan6.com/bisnis/read/2057851/jokowi-jk-pastikan-tolak-utang-luar-negeri-jika-pimpin-ri)
Tak perlu utang, karena “DANAYA ADA…. DANANYA ADA… TINGGAL KITA MAU KERJA APA ENGGAK”
Begitu enteng Jokowi menjawab pertanyaan yang diajukan Prabowo saat DEBAT CAPRES. Ora mikir.
Sebetulnya, negara berhutang itu hal yang biasa, yang gak biasa itu karena omongan calon kepala negara yang asbun “dananya ada, tinggal kita mau kerja atau tidak”.
Lah kalo ada kenapa sekarang ngutang? Kalo uangnya ada kenapa subsidi pada dicabut? Kalo subsidi membebani APBN sudah dicabut kenapa masih ngutang? Itulah ketka petruk jadi presiden. (ts/portalpiyungan)