Eramuslim – Selama dua tahun Anang Djoenaidi Santoso bergulat dengan hati dan pikirannya. Ia menimbang-nimbang perlukah pindah agama atau tidak. Pergulatan itu berpuncak hari Kamis, 27 Juni 2019. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang itu, mantap menjadi mualaf, memeluk agama Islam.
Mengenakan batik biru langit dan dibimbing langsung Rois Syuriah PCNU Sampang KH Syafiuddin Abdul Wahid. Anang Djoenaidi mengucap dua kalimat syahadat. Sebagai persaksian bahwa Allah SWT adalah Tuhannya dan Nabi Muhammad Saw adalah Rosul utusan Allah.
Acara sakral bagi mualaf itu berlangsung di musala Pendopo Bupati Sampang jalan Wijaya Kusuma.
“Kami doakan, semoga Pak Anang menjadi manusia yang lebih baik dan istiqomah memeluk agama Islam,” kata Bupati Sampang, Slamet Junaidi, yang mrenjadi saksi.
Anang memutuskan meninggalkan agama Katolik yang dianutnya sejak lahir karena terkesan sejak pertama kali menggunakan lantunan ayat suci Alquran dua tahun lalu. Sejak itu, tiap kali hatinya gundah, Anang menemukan obat penawar dengan mendengarkan lantunan ayat suci Alquran.
“Tiap mendengar ayat Alquran, hati terasa damai dan tenang,” kata Anang soal alasannya menjadi mualaf.
Selain hadiah songkok dan sorban, KH Syaifudin juga memberikan nama baru di depan nama Anang, menjadi: Muhammad Anang Djoenaidi. “Begitu kata Pak Kiai ke saya,” ungkap Anang. (lip6)