Eramuslim.com – Data petugas Pemilu 2019 yang meninggal masih terus bertambah. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, hingga kini, jumlah kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) mencapai 583 orang dan korban sakit sebanyak 4.602.
Ketua Kesehatan Indonesia Raya, Dr Benny Octavianus mengungkapkan, dalam dunia kedokteran tidak ada orang meninggal akibat kelelahan.
Untuk itu, menurut dia, perlu dikritisi atas kejadian banyaknya petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia.
“Meninggal akibat kelelahan di dunia kedokteran, enggak ada. Jadi, di dunia kedokteran, orang meninggal itu ada ICD (International Classification of Disease, red). Jadi orang meninggal sedunia berdasarkan ICD 10, sedunia itu sama,” kata Benny dalam diskusi Bertajuk Pilu Pemilu 2019 di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Benny pun mengaku heran dengan banyaknya jumlah petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia. Saat mengetahui jumlah petugas Pemilu yang meninggal dunia terus bertambah pada akhir bulan April lalu, dia mengaku telah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera mengatasi persoalan itu.
“Karena ini luar biasa, (Pada tanggal 24 April, red) meninggal 144 orang, yang sakit 883 orang. Besoknya saya kaget sekali, jumlah yang meninggal bertambah 81 orang,” katanya.
Diketahui, berdasarkan laporan KPU, sementara ini ada 583 orang petugas Pemilu dari KPU, Bawaslu dan Kepolisian meninggal dunia. Sekitar 4.000 orang lebih lainnya menderita sakit dan menjalani rawat jalan. [tsc]