Menurut Dahlan, Ali diduga terpapar virus tersebut setelah mengantar dua asisten di rumahnya pulang ke Pacitan. Dua orang tersebut pun kemudian diketahui positif Covid-19.
Dahlan sempat mempertanyakan mengapa Ali bisa tertular Covid-19, padahal sudah disuntik Vaksin Nusantara. Ia pun menanyakan hal itu ke Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom.
Mengutip pernyataan Nidom, Dahlan menuliskan bahwa Ali diduga terpapar Covid-19 varian delta.
Ketua Tim Laboratorium Professor Nidom Foundation (PNF) itu, tutur dia, menyatakan bahwa orang yang sudah divaksin, termasuk Vaksin Nusantara, masih bisa tertular penyakit tersebut apabila ada varian baru.
Namun, Nidom mengklaim vaksin Nusantara bisa menyesuaikan diri dengan cepat ketimbang vaksin lainnya.
Menyitir pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Dahlan mengatakan sebanyak 90 persen kasus penularan Covid-19 di Jakarta belakangan ini adalah varian delta.
“Kini varian Delta sudah begitu meluas. Vaksinnya belum ada. Masih akan lama. Yang siap membendungnya, yang dalam waktu paling singkat, adalah VakNus. Itu kalau penjelasan Prof Nidom bisa kita pegang,” tutur Dahlan Iskan. (Tempo)