Kembali ke Prof Hardi. Akidi Tio yang dikenal selama ini disebut sangat rendah hati dan juga tidak menonjolkan sumbangannya. “Beliau banyak sekali menyumbang. Tapi selalu hanya atas nama hamba Tuhan,” katanya.
Masih berdasarkan keterangan Prof Hardi, Akidi Tio pernah punya pabrik kecap, pabrik mebel, kebun sawit dan juga kontraktor bangunan.
Namun begitu, Dahlan masih mencoba mencari tahu sosok pengusaha tersebut dari orang yang mungkin kenal pengusaha Dermawan itu. Dahlan pun mencoba menghubungi teman lamanya yaitu Alex Noerdin yang dua kali menjadi Gubernur Sumatera Selatan yang sukses.
“Saya tidak kenal nama itu sama sekali,” ujar Alex kepada Dahlan.
Dahlan juga menghubungi mantan menteri asal Palembang dan sebanyak lima orang pengusaha Tionghoa. Jawaban mereka sama.
Mantan Dirut PLN itu juga menghubungi seorang Tionghoa bermarga Tio. “Saya tidak tahu siapa beliau. Tapi sebagai sesama marga Tio saya ikut bangga,” kata teman Dahlan itu.
Dahlan pun berkesimpulan bahwa pengusaha itu memang luar biasa rendah hatinya.
“Low Profile high profit. Dan yang seperti itu banyak sekali di lingkungan masyarakat Tionghoa,” beber Dahlan.
“Saya punya banyak teman Tionghoa seperti itu. Sehari-hari hanya pakai sandal. Bajunya pun lusuh dan kain yang biasa-biasa saja. Namanya tidak pernah disebut di mana-mana. Tapi uangnya luar biasa banyaknya. Saya malu kalau pakai baju bagus di depan mereka,” tutup Dahlan. [Viva]