Dahlan kemudian menghubungi Ibnu Holdun wartawan Sumatera Ekspres yang telah ke rumah Heryanti. Berdasarkan pengakuan Holdun, rumah itu tengah dalam kondisi kosong dan dikunci. Dari foto yang diterimanya, Dahlan menilai rumah Heryanti bagus tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya raya.
“Rumah (keluarga Akidi Tio) itu lebih bagus dari tetangga sekitar, tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya raya. Lihatlah sendiri foto rumah itu di bagian lain tulisan ini,” terang Dahlan.
Dari foto tersebut tampak sebuah rumah dengan bangunan berlantai dua. Rumah itu memiliki pagar warna hitam dengan dominasi warna coklat muda. Seperti yang ditulis Dahlan, rumah itu bagus, tapi tidak seperti orang kaya raya lainnya yang rumahnya megah dengan lahan yang luas.
Terlepas dari itu, bagi Dahlan, Akidi Tio telah menampar para konglomerat di Tanah Air. Meski Akidi Tio telah lama meninggal dunia, namanya hidup kembali.
“Saya menyadari masih begitu banyak pertanyaan di seputar sumbangan Rp 2 triliun ini. Akidi telah menampar begitu banyak konglomerat negeri ini. Dan ia tidak peduli. Ia sudah 11 tahun mati,” katanya.
“Akidi Tio telah lama meninggal dunia. Tapi namanya hidup kembali. Ia telah mengalahkan orang-orang yang masih hidup menjadi seolah-olah sudah lama mati,” tambah Dahlan Iskan.(detik)