Eramuslim.com – Mantan Menteri BUMN sekaligus wartawan senior, Dahlan Iskan menyebut banyak yang mendadak kaya raya dari Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dana BLBI diberikan kepada perbankan yang sekarat saat krisis 1997-1998.
Sayangnya, menurut Dahlan malah terjadi kejahatan massal dari dana BLBI tersebut. Tak ayal banyak yang mendadak kaya dari situ. Tapi, sebagian sudah masuk penjara dan sebagian masih diuber pemerintah.
“Banyak pula yang mendadak kaya-raya dari permainan di sekitar BLBI,” ungkap Dahlan lewat tulisannya di blog disway.id, dikutip detikcom Rabu (8/9/2021).
Pemilik Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), Sjamsul Nursalim dijelaskan Dahlan termasuk yang diuber-uber. Menurutnya yang bersangkutan lari ke Singapura bersama istri hingga menjadi buron.
“Tambak udangnya yang terbesar di dunia, Dipasena, di Lampung, tidak terurus. Berantakan. Tapi industri kertasnya tetap berkembang pesat. Menjadi salah satu raksasa di Asia. Berkembang pula ke berbagai macam bisnis lainnya. Anak Nursalim-lah yang mengelola. Sang ayah mengendalikannya dari Singapura,” tuturnya.
Namun, April tahun ini disebut Dahlan berkah dari langit turun ke Sjamsul Nursalim. KPK menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) untuk tersangka Sjamsul Nursalim. MA menganggap kasus BLBI bukan pidana tapi sepenuhnya perdata.
Dengan bebasnya Sjamsul Nursalim, Dahlan menilai keinginan memenjarakan siapa saja akan gagal.
“Maka Presiden Jokowi membentuk Satgas penagihan uang BLBI. Menko Polhukam, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menko Perekonomian masuk di dalamnya. Juga Menteri Keuangan serta Menkum HAM,” ujar Dahlan.
Menurutnya satgas tersebut sangat kuat. Dia pun memuji ternyata pemerintah jeli bahwa ada tagihan lama yang masih bisa diuber dan jumlahnya cukup banyak. [Detik]