Nur sebagai rekan kerjanya, berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan yang lebih tepat khususnya terhadap pedagang kecil. Dia berharap agar PPKM level 4 tidak dilanjutkan.
“Maunya sih ke depannya kalau PPKM udah selesai ya kebijakan yang diberikan harus ada solusinya untuk kami para pedagang kecil. Apalagi kayak pendapatan harian, baik di pasar maupun kami. Maksudnya ketika kebijakan udah diberlakukan harusnya ada solusi yang tepat, yang mengenai sasaran jadi kebijakannya itu nggak tuai kontroversi lagi,” jelas Nur.
Minta PPKM Level 4 Disetop
Darmadi (31) seorang pedagang warung nasi di Jalan Pengadegan Timur, Jakarta Selatan meminta PPKM Level 4 untuk tidak diperpanjang. Dirinya menyebut, penerapan PPKM Level 4 hanya membuat susah.
“Ya kalau saya sih, udalah. Mending setop ajalah. Selama PPKM ini makin parah bos,” ujar Darmadi saat ditemui detikcom, Minggu (1/8/2021).
Darmadi mengeluhkan soal dampak penerapan PPKM Level 4 bagi usahanya. Sekarang dirinya hanya bisa menjual setengah dari bahan dagangannya dibandingkan dalam kondisi normal.
“Sangat terasa bangetlah, dari ibaratnya normal itu jualan bahannya full jadi cuma bawa bahan setengah. Apalagi kalau pas PPKM sekarang. Bawa bahan setengah aja udah jarang habis. Otomatis istilahnya biasanya bawa 10 sekarang cuma bawa 5, apalagi PPKM sekarang ya tambah parah,” cerita Darmadi.
Yeni (35) penjual warteg di Jalan Pengadegan Timur, Jakarta Selatan juga mengeluhkan hal serupa. Dirinya pun menyebut hanya bisa berpasrah walaupun penerapan PPKM Level 4 membuatnya semakin susah.
“Saya ini gini ya mas, cuma bisa ikut, kalau diperpanjang kita ikutin, karena kan mau nuntut bisa apa, orang kecil udah susah, jangan makin dipersulit udah ikut aja, bisa makan sehari udah Alhamdulillah,” ujar Yeni.
Pasalnya, pendapatan dari berjualan warteg miliknya tidak menentu.
“Cuma ya warteg ini kan tiap hari kan saya masak jadi masih harus belanja, uangnya kan enggak nentu setiap harinya. Kalau dibatasin makin lama, normalnya (pendapatan) juga jadi makin lama,” ucap Yeni.
Selain itu, salah satu pedagang warteg di Kemang, Jakarta Selatan, Billa berharap pemerintah tidak memperpanjang PPKM. Sebab, sejak PPKM dia kerap merugi. Pembeli yang datang pun nyaris berkurang.
“Kalau PPKM itu dagangannya jadi sepi, terus kitanya juga susah nyari uang,” ujar Billa saat detikcom temui di lokasi, Minggu (1/8/2021).
Wanita yang berusia 15 tahun itu pun berharap, pemerintah kembali melonggarkan aturan. Pedagang dapat berjualan dengan bebas, tidak ada pembatasan jam operasional, serta pengunjung bisa makan di tempat tanpa harus dibatasi.
“Harapannya sih new normal aja gitu. Gak ada pembatasan-pembatasan, biar pengunjungnya normal lagi. Jadi kan makanan nggak basi, apalagi ini masakan dimasak sendiri,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Badawi (48) yang berdagang ketoprak keliling. Dia berharap pemerintah tidak memperpanjang PPKM level 4.
“Dulu itu sebelum PPKM pendapatan saya sehari bisa pekgo (Rp 150.000). Kalau sekarang mah turun drastis. Apalagi pembeli kan berkurang jauh. Dulu itu kalau dagang masih enak, sekarang malah dibatasi. Kita jadi ikut susah kan jadinya,” ujar Badawi.