Aksi keji tiga siswa menendangi dan memukul siswi di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo itu kini berujung ke kantor polisi. Kejadian ini terungkap ke publik setelah video 29 detik yang iseng diambil seorang siswa, viral di media sosial.
Jumpa pers kasus penganiayaan siswi SMP di Purworejo, Kamis (13/2/2020). Foto: Jumpa pers kasus penganiayaan siswi SMP di Purworejo. Rinto Heksantoro/detikcom
Video itu direkam salah seorang teman pelaku yang berinisial F (16). Dalam video itu terlihat tiga siswa berseragam putih biru memukuli dan menendangi seorang siswi. Siswi tersebut terlihat duduk di kursinya dan terpojok tak berdaya. Sambil menundukkan kepalanya di meja, siswi itu terdengar menangis.
Yang mengejutkan adalah pengakuan dari F. Pelaku yang sok jagoan, justru meminta F agar terus merekam aksi-aksi mereka.
“Iya, dipukul ditendang (korbannya) nggak tahu kalau niat awalnya apa. Saya kan lagi di kelas 9, terus penasaran di kelas 8 ada apa, terus saya ambil HP saya iseng merekam, malah (pelaku) minta divideo terus, ya tetap saya rekam terus,” kata F saat ditemui detikcom di depan sekolahnya, Kamis (13/2).
Siswi yang dianiaya itu mengalami luka lebam. Sampai saat ini gadis itu belum masuk sekolah.
Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito mengungkap, korban mengalami luka lebam. Luka tersebut, kata Rizal, tidak mengganggu aktivitas korban.
Kini, tiga siswa pelaku penganiayaan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Setelah melakukan penyidikan lebih dalam, akhirnya polisi mengungkap motif tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban. Aksi keterlaluan itu ternyata buntut dari persoalan duit Rp 2 ribu.
“Awalnya tersangka meminta uang terhadap korban, kemudian dilaporkan oleh korban kepada gurunya namun jumlah yang dilaporkan tidak sama. Jadi tersangka meminta uang Rp 2.000, namun korban melapor ke guru mengaku dimintai uang Rp 20.000,” terangnya.(dtk)