eramuslim.com – Sejumlah postingan lawas Ridwan Kamil yang menyindir keras warga Jakarta kembali viral di media sosial dan menuai sorotan publik.
Postingan lama Ridwan Kamil sindir keras warga Jakarta itu beredar luas di publik usai mantan Gubernur Jawa Barat itu maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta di tahun 2024 ini.
Dilihat dari tangkapan layar postingan-postingan lamanya di media sosialnya tersebut, tampak Ridwan Kamil melontarkan beberapa sindiran bernada keras terhadap karakter warga Jakarta.
Ridwan Kamil lewat salah satu postingan lawasnya itu menyebut karakter orang Jakarta tengil, songong, pelit dan egois, serta suka pamer.
“Tengil, gau, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter org JKT,” demikian isi postingan lama Ridwan Kamil pada 6 Juni 2011 silam.
Selain itu, juga terlihat pria yang akrab disapa Kang Emil ini pernah menyebut warga Jakarta belagu dan sok tahu.
“Udah kaya, belagu dan sok tau’. Itu tipe klien yg banyak sekali di JKT. Maaf,” kata Ridwan Kamil dalam postingannya pada 26 November 2010 silam.
Usai postingan lawasnya yang menyindir warga Jakarta itu kembali viral di media sosial, Ridwan Kamil pun menyampaikan permohonan maafnya.
Lewat unggahannya di akun X, Kang Emil mengatakan bahwa postingan-postingan lamanya itu ia unggah saat dirinya belum menjadi pejabat publik.
“Twit-twit Lama. Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid,” ungkap Ridwan Kamil, dikutip terkini dari unggahannya di akun X @ridwankamil, Senin, 26 Agustus 2024.
“Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks. Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar,” sambungnya.
Ia pun mengaku, setelah menjadi pejabat publik dan umurnya tak lagi muda, dirinya menjadi lebih bijaksana dan tahu diri.
“Konon setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel penuh kritik dan sinisme. Tapi semua orang juga berproses, harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri,” kata Kang Emil.
“Ibarat anak-anak yang selalu protes pada orangtuanya, remaja yang rebel, pemuda yang kritis dan sinis, pada saatnya akan jadi orangtua yang melihat dari sudut pandang yang berbeda. Yang akan bilang pada dirinya sendiri, “Oh gitu ya saya dulu”, dan “Ternyata begini rasanya di posisi ini.”,” tambahnya.
Kendati demikian, Ridwan Kamil tetap meminta maaf kepada publik atas postingan-postingan lamanya itu yang dinilai tidak sopan terhadap warga Jakarta.
“Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi—bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. 2017-2018 saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar,” tuturnya.
“Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil berharap agar dirinya bisa dimaafkan oleh masyarakat, khususnya warga Jakarta terkait postingan lawasnya itu.
“Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya. Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on,” ujarnya.
(Sumber: Terkini)