Eramuslim.com – Lonjakan penyebaran Covid-19 hingga akhirnya tembus 2 juta kasus positif dalam dua hari belakangan ini bukan hal mengejutkan, dan sudah diperkirakan sebelumnya.
Menurut anggota Komisi IX DPR RI, Intan Fauzi, lonjakan itu sudah diperkirakan para ahli seiring dengan masa libur dan mudik lebaran.
“Kalau kita berbicara lonjakan kasus ini semua kan sudah diprediksi oleh para ahli, artinya jika ada libur panjang maka rentang waktu lima minggu setelah itu kalau tidak bisa dikendalikan akan terjadi lonjakan kasus,” papar Intan Fauzi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/6).
Bagi Intan, lonjakan kasus itu tidak serta merta menjadi kesalahan masyarakat yang nekat berlibur dan mudik pada Lebaran kemarin. Tapi juga ada andil dari ketidaktegasan pemerintah dalam menegakkan aturan.
“Bukan hanya masyarakat, artinya menurut saya ini adalah kecerobohan pemerintah, karena para ahli sudah memprediksi akan terjadi lonjakan kasus jika tidak ada pengetatan,” jelasnya.
Apalagi, sambung politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, meski mudik dilarang tetapi pemerintah masih memperbolehkan adanya mobilitas di semua jenis transportasi baik darat, laut, dan udara.
“Kalaupun ada larangan mudik tapi transportasi kan tersedia, artinya masyarakat kan mobilitasnya masih tinggi,” pungkas Intan.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per Selasa (22/6), pasien positif baru bertambah sebanyak 13.668 kasus. Sementara, kasus sembuh berada di angka 8.375.
Total, angka kasus sembuh Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 1.810.136 orang atau sekitar 89,7 persen dari total kasus positif yang sebanyak 2.018.113. (RMOL)