Eramuslim.com- Sekitar 100 ton tinja atau kotoran manusia saban harinya mencemari Sungai Citarum, Jawa Barat. Perilaku manusia yang belum sadar akan pencemaran sungai membuat kondisinya kian parah. Tak ayal, sungai tersebut sempat menyandang predikat sungai terkotor dunia.
“Itu sudah berdasarkan penghitungan berapa jumlah penduduk, berapa masyarakat yang tidak menggunakan fasilitas MCK (mandi cuci kakus). Jadi yang tidak menggunakan MCK tadi berapa puluh ribu orang sudah dihitung. Hasilnya sehari 100 ton tinja per harinya, itu manusia saja,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar usai menghadiri ‘Peringatan Hari Air Se-dunia’ di Babakan Siliwangi Bandung (22/3).
Selain tinja, pencemaran sungai juga hadir dari industri, sampah per orangan dan hewan. Kondisi tersebut menjadikan Citarum kian parah.
“Belum lagi kotoran hewan dan sampah. Jadi sudah dihitung, kalau rata-rata setiap orang buang seperempat kilogram ya hasilnya segitu,” jelas Deddy.
Untuk mengurangi masalah tersebut, Pemprov Jabar saat ini terus menggenjot pembangunan MCK. Anggaran sanitasi tahun ini saja Rp 600 miliar digelontorkan untuk memperbaiki masalah klasik tersebut.
“Kebutuhan sanitasi banyak. Sekarang budget sanitasi Rp 600 miliar,” jelasnya.
Dia meminta masyarakat untuk sadar akan pencemaran sungai. Meski fasilitas MCK sudah dibangun pemerintah, masih saja ada masyarakat yang tidak menggunakannya.
“MCK dibuat banyak, tapi memang masih saja ada yang buang ke sungai. Ini culture, ini edukasinya yang harus terus menerus dilakukan. Mungkin yang biasanya berendam, ini tiba-tiba nongkrong mungkin enggak enak,” terangnya.(rz)