Pemahaman umat Islam banyak yang keliru dalam menempatkan posisi ibadah zakat, sehingga sering diabaikan pelaksanaannya. Bahkan ada kecenderungan umat Islam lebih mengutamakan ibadah haji, dibandingkan menunaikan zakat. Demikian dikemukakan oleh Presidium Front Perjuangan Muslimin Indonesia (FPMI)A Muslim Arbi, di Jakarta.
Menurutnya, faktor utama keengganan umat Islam membayar zakat karena memang umat Islam banyak dihinggapi penyakit hubbuddunyaa(cinta dunia).
"Orang menganggap harta benda yang dimilikinya adalah hasil jerih payah yang tidak boleh dibagi-bagikan. Padahal hakikatnya di antara harta benda yang dimilikinya itu ada bagian dari orang lain, yaitu orang-orang fakir miskin, seharusnya orang Islam sadar untuk bayar zakat, " ujarnya.
Muslim mengatakan, padahal jika dilihat dari nilai manfaat secara langsung, zakat sangat jelas. Karena psikologis, para pembayar zakat (muzaki) dapat melihat secara langsung, dan ikut merasakan kegembiraan dari orang yang menerima zakat (mustahik)pada saat itu.
"Sungguh sangat ironis, apabila masih banyak yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pembayaran zakat. Atau lebih parah lagi banyak di antaranya kalangan umat Islam yang sudah berkali-kali menunaikan ibadah haji, tapi sangat sedikit di antara mereka yang betul-betul membayar zakat sesuai dengan nisab yang ditentukan oleh agama, " ungkapnya.
Lebih lanjut Muslim mengatakan, kalau umat Islam tertib membayar zakat sesuai dengan ketentuan maka tidak akan ada kelaparan dan kemiskinan, karena zakat itu akan didistribusikan kepada yang membutuhkan. (novel)