Cina Tikung Jepang, Kereta Cepat Sudah Diprediksi Bermasalah

Beberapa masalah selain keuangan, kata Suryadi, juga sempat muncul yaitu beberapa kejadian seperti meledaknya pipa Pertamina yang menyebabkan tewasnya salah satu pekerja.

Juga beberapa kali sempat terjadi banjir di beberapa titik di ruas tol Jakarta Cikampek. Hal ini membuktikan kurang matangnya perencanaan dan kurang profesionalnya pengerjaan proyek Kereta Cepat ini.

“Dengan begitu banyaknya kekhawatiran yang menjadi kenyataan, untuk kedepannya kita harus mewaspadai jangan sampai pengoperasian Kereta Cepat ini mengganggu bisnis PT.KAI sendiri. Dimana kita tahu bahwa dengan membengkaknya biaya proyek ini hingga sekitar Rp 100 triliun lebih, maka operator Kereta Cepat harus berusaha keras untuk melunasi hutang-hutangnya,” ujar SJP.

Dengan biaya sebelum pembengkakan saja, tambah Suryadi, diperkirakan operator harus membayarkan cicilan sekitar Rp1,45 triliun per tahun, apalagi sekarang dengan adanya pembengkakan sebesar 30 pesen kemungkinan bisa mencapai Rp2 triliun per tahun.

“Sehingga tentunya operator Kereta Cepat mengharapkan bisa mendapatkan penumpang yang banyak, jangan sampai untuk mendapatkan penumpang yang banyak tersebut menggunakan cara-cara yang dapat mengganggu bisnis PT. KAI,” tutupnya. [FIN]