CIIA; Larangan Cadar Adalah Islamophobia Berbungkus Proyek Kontra-Radikalisme

Eramuslim – Pelarangan cadar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dinilai sebagai bentuk indikasi islamophobia. The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA) menyebut kebijakan ini bagian dari proyek kontra radikalisme.

“Analisa saya fenomena pelarangan cadar ini salah satu indikasi sikap islamofobia dari seorang oknum muslim,” ujar Direktur CIIA Harits Abu Ulya melalui pernyataan tertulis, Kamis (08/03/2018).

Harits melanjutkan, “Dan ini resonansi dari proyek masif tawaran narasi dari elemen-elemen tertentu tentang kontra radikalisme yang di gelar diberbagai instansi pendidikan termasuk kampus”.

Direktur CIIA ini menjelaskan bahwa narasi kontra radikalisme merupakan topeng yang berbungkus sikap sebenarnya, yaitu ketakutan yang menimbulkan kebencian terhadap Islam atau islamofobia. Target dari narasi itu adalah penguatan liberalisme dan moderatisme dalam kehidupan beragama umat Islam.

Menurutnya, hal yang naif jika cadar menjadi masalah keamanan bagi sebuah institusi pendidikan dan merupakan alibi yang sangat tendensius. Aturan yang dibuat juga jelas mendiskriditkan pemakai cadar identik dengan fenomena radikalisme dan terorisme.

“Ini oversimplikasi memaknai cadar bagi seorang muslimah,” ujarnya.

Di kaji dari beragam sudut pandang, pelarangan cadar bagi seorang muslimah tidak memiliki pijakan, baik dari sisi teologis, normatif, maupun hukum positif. Bahkan, tindakan itu salah satu bentuk pelanggaran terhadap HAM.