China Curi Ikan di Natuna, RI Impor 40% Ikan Beku dari China

Tak cuma ikan saja, Natuna juga sarang bagi organisme laut lain yang tergolong dalam kategori crustacean atau sejenis arthropoda seperti udang dan lobster. Menurut penelusuran Tim Riset CNBC Laut Natuna menyimpan kekayaan komoditas udang (11,9 ribu ton/tahun) dan lobster (500 ton/tahun).

Deputi I Kemenko Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menyebut,  perairan Natuna menyimpan potensi 1 juta ton ikan per tahun di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia (WPP-RI) 711.

”Di kawasan Natuna yang direbut, 500 ribu ton per tahun, ini hanya ikan” katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Jadi wajar saja jika Natuna menjadi wilayah yang seksi dan rentan memicu konflik antar negara yang berada di sekelilingnya tak terkecuali Indonesia dan China.

Walau hubungan RI-China sempat memanas akibat saling klaimperairanNatuna, ternyata setidaknya hingga 2018 Negeri Panda termasuk salah satu pemasok komoditas sektor perikanan di Indonesia lho.

Data Trademap menunjukkan bahwa impor berbagai macam jenis komoditas perikanan RI dari China nilainya mencapai US$ 71,6 juta atau setara dengan Rp 1 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$. Jumlah tersebut setara dengan 25% dari total nilai impor sektor perikanan RI 2018 yang mencapai US$ 290,8 juta (Rp 4,07 triliun).

Pada periode 2014-2019 impor hasil perikanan RI terus mengalami pertumbuhan. Pada periode tersebut impor Indonesia telah naik 38%. Sementara pada periode yang sama total impor perikanan RI dari China mengalami fluktuasi dan cenderung naik 2% secara point-to-point.