Chatib Basri: Rakyat Harus Dibayar agar Diam di Rumah saat Corona

Fokus ketiga adalah untuk membantu perusahaan yang terimbas Corona. Chatib memperkirakan dalam tiga sampai enam bulan ke depan, perusahaan mulai mengalami kesulitan dalam kinerja keuangannya dan berimbas kepada kendala membayar utang. Dalam kondisi itu, pemerintah harus membantu dalam memberi stimulus agar mereka bisa bertahan.

Sebelumnya, Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi, memastikan pemerintah memprioritaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020 untuk penanganan virus corona Covid-19.

Jodi mengatakan perihal fokus pekerjaan pada penanganan Covid-19 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. “Penggunaan APBN pun sudah diatur dengan baik oleh Bu Sri Mulyani untuk difokuskan pada penanganan Covid-19. Ke depan tidak menutup kemungkinan juga beberapa proyek pembangunan, termasuk Ibu Kota Negara baru, bisa ditunda sampai situasi berjalan normal kembali,” ujar Jodi dalam keterangan tertulis, Senin, 6 April 2020.

Jodi mengatakan pekerjaan terkait Ibu Kota anyar yang dilakukan saat ini hanya sebatas menjaga komunikasi dengan calon investor. Jodi menegaskan tidak ada pembicaraan mengenai penggunaan anggaran untuk saat ini. Pernyataan Jodi itu dilontarkan menanggapi anggapan pemerintah tidak bersungguh-sungguh dalam memprioritaskan anggaran di tengah wabah Virus Corona ini. Pasalnya, belakangan ramai pemberitaan bahwa proyek Ibu Kota Baru tetap berjalan di tengah merebaknya Corona. (TMP)