Cerita Saksi: Heran Lihat Mario Dandy Kok Masih Bisa Main Gitar di Polsek

eramuslim.com – Natalia Puspitasari, merupakan saksi kunci yang dihadirkan jaksa pada persidangan lanjutan dengan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas. Natalia adalah pemilik rumah yang juga ibu dari teman David.

Saat penganiayaan terjadi, David sedang berada di rumah temannya. Penganiayaan terjadi di dekat rumah Natalia.

Dalam kesaksiannya, Natalia mengakui bahwa ia sempat melihat Mario dan anak AG (15) berciuman di Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Hal ini terjadi saat Natalia diminta memberikan keterangan di Polsek Pesanggrahan setelah penganiayaan terhadap David.

 

Tak Ada Raut Menyesal di Wajah Mario dkk

Mulanya, kata Natalia, dia datang ke polsek didampingi kuasa hukumnya. Kemudian menemukan Mario Dandy, AG dan Shane tengah bersantai-santai di salah satu ruangan di Polsek Pesanggrahan.

Melihat kondisi mereka yang seakan tidak ada masalah apapun membuatnya emosi dan kecewa. Dia menegur ketiganya.

“Mereka masih bisa bisanya tertawa, senyum, gandengan, seperti tidak terjadi apa apa. Itu saya kecewa sekali, kok bisa ya,” ujar Natalia di ruang sidang PN Jakarta Selatan, Selasa (13/6).

Bahkan, katanya, Mario juga asyik bermain gitar di ruangan itu. Benar-benar tak merasa bersalah atas tindakannya pada David.

“Kamu bersalah, kamu tunjukin dong rasa penyesalan bahwa kamu menyiksa anak orang. Bukan main gitar,” katanya.

Mario dan AG Bermesraan

Tak sampai di situ, Natalia juga melihat Mario dan AG bermesraan sambil menyender satu sama lain. Keduanya juga berpegangan tangan. Pose Mario dan AG dicontohkan Natalia di muka sidang dan dilihat hakim.

“Ini saya mario, ini anak pelaku, begini Yang Mulia, gelendotan. Ceweknya (AG) menggelendot ke Marionya,” kata dia.

 

Tidak Ada Respons dari Polisi

Majelis hakim bertanya ke Natalia bagaimana respon kepolisian saat itu. Karena di saat yang bersamaan, Natalia sedang diambil keterangannya oleh penyidik.

Menurut Natalia, petugas yang sedang membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) hanya diam saja melihat ulah Mario, anak AG dan Shane.

“Reaksi kepolisian bagaimana sih pada saat itu? “Mereka menghentikan terdakwa Shane main gitarkah atau anda protes kepada terdakwa inikah atau apa,” tanya hakim

“Jadi saat itu saya bilang begini ‘kok bisa ya pak main gitar,” sebut Natalia

“Ngomong sama siapa,” tanya lagi hakim.

“Sama yang ngetikin itu,” sautnya

“Penyidik yang sedang memBAP saudara,” tegas hakim

“Iya,” saut Natalia

“Lalu reaksi penyidiknya,” ujar hakim.

“Diam aja,” respon Natalia.

Natalia sempat diingatkan kuasa hukum David yang mendampingi agar menghiraukan tingkah Mario dkk. Tapi dirinya tak bia menunjukkan rasa kesalnya pada ketiga pemuda itu.

“Jadi kok bisa gitu, dia tahu yang disiksa itu masuk rumah sakit, minimal menunjukkan muka menyesal deh. Kok masih bisa main gitar dan ketawa ketawa, senyum senyum, gandengan tangan, mesra mesraan, itu hati nuraninya di mana,” tutupnya.

 

(Sumber: Merdeka)

Beri Komentar