Cerita Ruslan Buton Tangkapi TKA China, Dirayu Mayor TNI Pakai Duit Sekantong

eramuslim.com – Mantan Kapten TNI Ruslan Buton  beberapa waktu lalu sempat menjadi perhatian publik usai membuat surat terbuka pada Jokowi untuk mundur sebagai presiden RI.

Ruslan Buton pun lalu dipenjara gara-gara surat tersebut. Kini, ia muncul menceritakan kisah hidupnya di kanal Youtube Refly Harun . Salah satunya ketika dia bertugas menjadi anggota TNI, menjaga pos di Pulau Tali Abo.

Kisah itu terjadi di suatu siang tahun 2017. Saat itu Ruslan Buton sedang berjaga di pos dan melihat banyak sekali TKA China masuk ke perkampungan warga.

Dengan menggunakan topi kuning, mereka membuat penasaran Ruslan. Dia lantas bertanya pada kepala desa setempat soal aktivitas mereka.

Ada 5 orang China yang dicegat Ruslan, namun herannya mereka hanya mengeluarkan bahasa isyarat. Diajak berbicara bahasa Inggris saja juga tak bisa.

“Saya tanya, kalian dari mana? Tak menjawab hanya pakai isyarat juga. Saya minta tunjukkan paspor dan visa, tak ada. Saya heran kalau mereka tenaga ahli, enggak mungkin mereka enggak bisa bahasa Inggris, bahasa pasar minimal mereka bisa, ini enggak bisa,” cerita Ruslan seperti dikutip dari Hops.id–jaringan Suara.com, Senin (6/9/2021).

Ruslan pun langsung mengamankan kelima TKA China tersebut. Benar saja, tak butuh waktu lama, ada tim dari lokasi pekerja yang mendatanginya.

Di antaranya seorang perwira TNI berpangkat mayor, dan seorang Polisi berpangkat AKBP bersama personel-personelnya.

Ruslan ditemui di pos, tempat di mana dia menangkap 5 TKA China ilegal. Ketika itu, Ruslan Buton mengaku sudah siap menghadapi mereka, lantaran sudah berkomunikasi lebih dulu dengan pihak imigrasi terkait identitas kelima orang yang ditangkapnya.

“Saya juga enggak bodoh, setelah saya tangkap saya tanya (telepon) ke imirasi Ternate, kata mereka enggak ada datanya, Berarti kan itu ilegal. Saya jadi punya kekuatan hukum untuk menghadapi mereka,” kata lelaki dengan baret khas TNI itu.

Ruslan lantas dibujuk para tim baik personel aparat untuk melepas kelima TKA China itu. Ruslan yang pernah diamankan gegara membunuh preman itu, berkeras tak mau melepasnya.

“Syaratnya cuma satu, tunjukkan identitas keimigrasiannya, paspor, visa, baru saya lepas,” katanya.