Dirinya kini menjalani isolasi mandiri dengan terus memantau kesehatannya menggunakan tiga alat utama yakni tensimeter, oksimeter, dan termometer. Sejauh ini gejala yang dihadapinya cenderung ringan.
“Gejalanya ringan cuma pegal-pegal dan pilek,” katanya.
Prof Ari sebelumnya memang penyintas Covid-19 atau pernah terinfeksi juga. Dirinya sempat mendapat suntikan pertama vaksin sekitar 2 minggu sebelum dinyatakan positif.
“Saya kan penyintas sebelumnya dan antibodi saya masih tinggi di atas 250,” paparnya.
Sebelumnya data Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan sebanyak 14 dari 61 dokter yang sudah divaksinasi, meninggal setelah terpapar Covid-19 sepanjang Februari-Mei 2021. Data di Kudus, ada 358 nakes yang terinfeksi dan di antaranya adalah 70 dokter. Hanya 30 orang dengan kondisi ringan sedang. Dan, 1 orang kondisi berat. Namun untuk secara detailnya apa penyebab dan alasan masih dilakukan pengumpulan data dan penelitian.[jpc]