Cerita Anies saat Menyantap Sate Blora Diiringi Lagu Pengamen Ayah dan Anak

Mereka melantunkan lagu-lagu bergantian, mulai dari lagu Indonesia, lagu Barat, dan lagu daerah. Tanpa partitur, tanpa naskah, mereka hapal betul syair semua lagu-lagu itu.

“Selesai menyanyi, semua tepuk tangan. Dan saya berikan topi yg biasa saya pakai buat kenang-kenangan baginya. Dia senyum lebar dengan topi yg agak kegedean itu dipakainya,” kata Anies.

Cerita Anies Baswedan saat Menyantap Sate Blora Diiringi Lagu dari Pengamen Ayah dan Anak
Anies mengatakan ada pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ayah dan anak pengamen ini.

“Kita menyaksikan seorang ayah sedang mendidiktanguhkan anaknya. Dia sedang menguatkokohkan percaya diri anaknya dan membiasakan ulet pada anaknya. Dia tumbuhkan untuk menghayati dan mumpuni dalam seni pertunjukan, sambil tetap menjaga prestasi akademiknya, dan membiasakan hidup tangguh. Sebuah kombinasi pendidikan yang ampuh. InsyaAllah dengan akhlaq yang mulia, kelak dia akan jadi pembawa bangga bagi ibunya, ayahnya dan keluarganya,” beber Anies.

Menurut Anies, inilah sebuah kolaborasi nyata. Pemilik warung sate yang berbaik hati membuka tempatnya jadi sumber rejeki juga bagi pengamen. Dia tidak menarik biaya. Dia menuai rasa syukur sang pengamen, yang insyaAllah berbuah keberkahan bagi usahanya.

Cerita Anies Baswedan saat Menyantap Sate Blora Diiringi Lagu dari Pengamen Ayah dan Anak
“Saya sudah sering mampir ke Sate Blora Cirebon, di jl Balai Pustaka Baru, Rawamangun. Sate ini memang enak, karenanya sudah beberapa kali mampir jika sedang inspeksi ke kawasan Rawamangun. Sejak pandemi, baru sekarang bisa kembali mampir. Jumpa dengan pemiliknya yang menceritakan bahwa alhamdulillah tingkat penjualan makin hari makin mendekati tingkat masa pra-pandemi,” kata Anies.[sindonews]