Abu Janda mengungkapkan kondisi paru-parunya sudah terserang COVID-19. Hal ini membuat kondisi Abu Janda sempat memburuk saat menjalani isolasi mandiri.
“Aku lagi masuk itu kerusakan paru-paru 25 persen. Jadi aku termasuk beruntung. Dalam 7 hari dia udah memporak-porandakan paru-paruku 25 persen, seperempat paru-paruku,” kataya.
Beruntung, Abu Janda tidak terlambat dibawa ke rumah sakit dengan kondisi paru-paru yang sudah terserang itu.
“Aku termasuk beruntung tidak terlambat. Banyak yang tidak selamat itu pas dibawa ke rumah sakit karena terlambat, sesak napas udah lebih dari 50 persen dan gagal organ, paru-paru tidak berfungsi, lewat. Itu banyaknya yang nggak selamat itu karena terlambat dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Terselamatkan Donor Plasma
Abu Janda mengaku terselamatkan karena mendapatkan donor plasma konvalesen. Kondisinya membaik setelah mendapatkan donor plasma.
“Saya selamat karena plasma, saya saksi hidup selamat karena plasma,” ujar Abu Janda saat dihubungi detikcom, Senin (19/7/2021).
Abu Janda mengatakan ia masuk UGD RS Mayapada dengan gejala yang berat. Ditambah lagi, Abu Janda punya penyakit bawaan yang memperparah kondisinya.
“Aku masuk UGD itu kondisiku berat, aku komorbid paru. Itu yang bikin saya berat,” katanya.
Abu Janda mendapatkan 3 kantong plasma konvalesen. Kondisinya terus membaik setelah mendapatkan donor plasma konvalesen.
“Jadi setelah diberikan plasma kedua itu batuk mulai reda, napas mulai agak plong. Setelah plasma ketiga, batuk hilang, terus napas akhirnya bisa lega,” katanya.
Abu Janda bersyukur ia bisa sembuh dari COVID-19. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan selama pandemi COVID-19 ini.(detik)