Komisi V DPR melakukan pengawasan langsung terhadap kinerja aparat lalu lintas di lapangan menjelang dan sesudah lebaran. Pasalnya, hampir tiap tahun ada masalah dalam penyelenggaraan transportasi lebaran. Dan soal pelanggaran tarif yang selalu jadi masalah akan menjadi perhatian khusus.
"Komsi V sudah sepakat untuk melakukan pengawasan langsung karena permasalah ini tak pernah tuntas meski setiap tahun selalu terjadi," ujar anggota Komisi V DPR Abdullah Azwar Anas kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/9).
Menurutnya, sejak awal Komisi V sudah mengingatkan kepada Menteri Perhubungan, Menteri PU dan pihak-pihak terkait agar persoalan yang selalu muncul tidap tahun bisa diatasi minimal dikurangi. "Mungkin untuk menghilangkan masalah tersebut tidak mudah tetapi mengantisipasinya lebih awal akan lebih baik,” katanya.
Dijelaskannya, sejumlah masalah yang mungkin akan terjadi, antara lain soal kemacetan, kapasitas angkut, tingginya kecelakaan. "Hal-hal seperti ini harus diikuti dengan traffic manajemen yang baik, tanpa itu persoalan yang sulit diatasi," terang mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Ia memperkirakan, jumlah pemudik tahun ini dipastikan akan naik dari tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu hanya sekitar 13 juta orang maka tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 14,5 juta orang hingga 15 juta orang.
"Kuncinya PU dan perhubungan agar lebih matang, kita memang sudah mendapat laporan dari PU kemungkinan macet bisa diminimalisiir karena jalur pantura sudah lebih baik dari sebelumnya," imbuhnya. (dina)