Eramuslim – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk segera meralat ucapannya dan minta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia.
Jika tidak ada itikad baik dari Macron, maka dikhawatirkan akan membawa dunia kepada kekacauan dan permusuhan yang akan memunculkan dendam berkepanjangan.
Demikian disampaikan Sekjen MUI Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (28/10).
“Supaya masalah ini tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dunia, maka kita mengharapkan agar Macron secepatnya mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam,” ujar Anwar Abbas.
Menurut Anwar Abbas, apabila tatanan dunia ingin tenang dan damai, maka jangan sampai ada penghinaan dan saling merendahkan satu dengan yang lainnya. Termasuk menghina dan merendahkan dalam hal agama serta keyakinannya tertentu atas dasar apapun.
“Untuk itu, kita mengingatkan Macron dan masyarakat dunia agar meletakkan konsep kebebasan tersebut ditempat yang tepat. Sebab bila tidak maka dia tentu akan bisa menyeret dunia kepada kekacauan dan permusuhan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Anwar Abbas meyakini umat Islam akan memaafkan Emmanuel Macron jika dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada umat Islam dunia atas ucapannya yang kontroversial tersebut.
“Saya yakin dan percaya bila yang bersangkutan mau meminta maaf atas sikap dan tindakannya tersebut, maka umat Islam tentu pasti akan memaafkannya. Sehingga api permusuhan yang sudah menyala tersebut akan bisa padam secepatnya. Karena umat Islam adalah umat yang pemaaf dan cinta damai,” demikian Ketua PP Muhammadiyah ini. (rmol)