Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya yang sering terjadi insiden desak-desakan dan tidak tertibnya pengambilan daging hewan kurban. Pihak panitia Idul Qurban Masjid Istiqlal akan menerapkan pola pembagian daging hewan kurban hanya melalui satu pintu.
Penerapan distribusi daging hewan kurban bagi masyarakat melalui satu pintu pada dasarnya sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya oleh panitia, namun untuk lebih tertib dan aman pola ini akan melibatkan pihak kepolisian.
"Kita berharap jangan sampai niatan baik pembagian daging hewan qurban, malah menjadi musibah akibat tidak tertibnya pengaturan pembagian daging hewan qurban, "ujar Ketua Takmir Masjid Istqilal Adnan Harahap di Jakarta, Senin(17/12).
Selain itu, Ia juga menyampaikan pembagian kupon daging hewan qurban juga akan segera dibagikan secara merata kepada para masyarakat yang layak menerimanya sehari sebelum pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
" Pihak panitia sudah melakukan pemetaan daerah mana saja yang akan menerima pembagian daging hewan kurban dari masjid Istilqlal. Pembagian kupon akan lebih diutamakan bagi jama’ah Masjid Istiqlal dan masyarakat terdekat di lingkungan masjid, serta yayasan yatim piatu dan orang jompo, "jelasnya.
Ia menyampaikan, pada tahun lalu pembagian daging kurban kepada masyarakat kurang mampu mencapai tiga ribu sampai lima ribu orang, dan diharapkan untuk tahun ini bisa lebih meningkat jumlah, dengan harapan masyarakat yang belum dapat daging qurban, bisa ikut menikmati perayaan Idul Adha dengan menerima daging hewan qurban.
Adnan belum dapat memastikan berapa jumlah hewan kurban yang akan diberikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Namun yang sudah pasti presiden bersama wakil presiden dan para menteri akan menyumbangkan hewan kurbannya pada masjid Istiqlal.
Mengenani pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Istqilal, tambahnya akan dihadiri langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sebagai khatib disampaikan oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad rektor UIN Makasar serta bertindak sebagai Imam Hasanudin Sinaga.(novel)