CBA Curigai Rini Soemarno Sedang Melakukan Operasi Pembangkrutan Garuda

ucokEramuslim.com – Permintaan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan pembelian pesawat Airbus A350 sudah tepat. Pembelian pesawat berbadan lebar itu akan membebani keuangan perusahaan dan memboroskan keuangan negara.

“Tidak salah bila Rizal Ramli memberikan masukan kepada Presiden Jokowi, agar pembelian Airbus A350 dibatalkan. Karena, akan membebani keuangan Garuda, dan hanya pemborosan anggaran saja,” ujar Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, di Jakarta (14/08).

Pembelian 30 unit pesawat Airbus A350 yang diperoleh melalui pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank, menurut Uchok, akan menjadi masalah di kemudian hari. Sebab, jenis pesawat Airbus A350 merupakan pesawat jarak jauh, yang sepi penumpang.

“Kalau penumpang jarak jauh sepi, seharusnya dipikirkan soal bahan bakar avtur yang digunakan pesawat itu. Lalu, biaya parkir pesawat yang mahal, operasional lainnya,” tutur Uchok.

Terkait dengan sikap sewot Menteri BUMN Rini Soemarno terhadap usulan Menko Maritim, Uchok menyarankan, sejatinya Rini Soemarno sebagai pejabat negara tidak bersikap anti kritik.

“Pernyataan Rizal ini bagus, dan Rini sebetulnya jangan sewot dong dengan saran dari Bung Rizal ini. Bu Rini cepat tua loh, kalau sebentar-bentar sewot. Padahal, kalau Bu Rini berpikir dengan akal sehat, dan rasional, saran Rizal bagus untuk pengelolaan keuangan garuda agar efisien, dan tidak boros,” tegas Uchok.

Kemudian, sambung Uchok, sikap sewotnya Rini Soemarno terhadap Rizal Ramli justru mengundang kecurigaan dikalangan publik.

“Jika Rini ngotot dengan pesananan Airbus buat Garuda, sepertinya ingin membiarkan Garuda untuk bangkrut, karena tidak bisa bayar utang, seperti kasus Merpati yang juga tidak bisa bayar utang,” Uchok mengingatkan.

“Atau bisa juga skenarionya, dengan tidak bisa Garuda untuk bayar utang, maka aset Garuda satu persatu akan dijual, atau arahnya perusahaan Garuda akan dijual juga,” pungkas Uchok.

Sebagaimana diketahui, baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan “gebrakan” yang mengejutkan. Dia meminta agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan penambahan pesawat jenis besar.

Kata Rizal, kalau ingin menjadi BUMN kelas dunia, seharusnya Garuda membeli pesawat Airbus A320 dan memilih fokus menguasai bisnis penerbangan domestik dan regional Asia. Sebab, menurut dia, rute internasional Garuda ke Eropa selalu membuat maskapai BUMN itu merugi karena tingkat keterisian penumpangnya hanya 30 persen.

“Kita kuasai dulu pasar regional lima sampai tujuh tahun ke depan. Kalau sudah kuat, baru kita hantam. Presiden setuju (pembatalan pembelian pesawat Airbus A350), dan kami panggil direksi (Garuda), dan batalkan supaya ganti,” kata Rizal.

Merasa terganggu, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli ‘tak cawe-cawe’ urusan penanganan dan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda). Menurut Rini, masalah penanganan PT Garuda Indonesia berada di bawah Kemenko Perekonomian.

“BUMN itu (Garuda) jelas di bawah Kemenko Perekonomian, bukan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Jadi, jangan ada yang mencampuri Garuda di luar Kemenko Perekonomian,” kata Rini seperti dilansir Antara, Kamis (13/08/2015).(rz)