Cak Imin: Surya Paloh Temui Jokowi Tanpa Koordinasi Koalisi

eramuslim.com – Pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi disebut-sebut sebagai upaya Ketua Umum Partai Nasdem tersebut untuk merapat ke Istana, dan peluang kader Nasdem mengisi kabinet Prabowo-Gibran jika nanti terpilih.

Meskipun pihak Nasdem dan koalisi 01 menyebut pertemuan tersebut tidak terkait dengan politik, namun pihak PKB sebagai salah satu anggota kolisi 01 membeberkan pertemuan itu dilakukan tanpa koordinasi ke koalisi.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menegaskan pernyataan Ketua DPP Cucun Ahmad Syamsul Rizal bahwa pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tanpa koordinasi partai koalisi lewat media sosialnya.

“PKB Sebut Surya Paloh temui Jokowi tanpa koordinasi koalisi,” cuit Muhaimin Iskandar.

Dalam pernyataannya, Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsul Rizal mengungkapkan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana malam ini tanpa melakukan koordinasi dengan partai koalisi.

“Tidak ada koordinasi terkait pertemuan ketum-ketum partai yang di koalisi AMIN apa pun, tidak ada,” kata Cucun saat ditanya mengenai pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, di DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu 18 Februari 2024.

Namun Cucun memaklumi pertemuan itu, ia mengatakan PKB pun tidak mempermasalahkan hal itu. Menurutnya itu adalah hak ketum partai.

“Itu haknya Bang Surya Paloh, kalau memang demikian, dan kita tidak bisa juga mengintervensi hak-hak semua partai. Nggak mesti bilang juga kan, itu haknya masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya, Surya Paloh dipanggil oleh Jokowi ke Istana, Minggu (18/2). Pertemuan antara keduanya dijadwalkan pukul 18.00 WIB.

Kritikus politik, Faizal Assegaf tetap positif melihat pertemuan itu. Menurut Faizal, Nasdem akan tegas mengatakan mengawal agenda perhitungan Suara Anies dan Cak Imin, dan pertemuan Surya Paloh dan Jokowi adalah pertemuan Ketua Parpol dengan Presiden yang biasa terjadi.

“Para pendukung gerakan perubahan, tetap solid tetap tenang, hubungan komunikasi antara parpol, pemerintah, negara adalah hal yang biasa saja, tidak mempengaruhi arah dan semangat sejarah perubahan,” ungka dia.

 

(Sumber: Terkini)

Beri Komentar