Bush Datang, Demo Warga tak Boleh Dilarang

Wakil Ketua DPR RI Soetardjo Soerjogoeritno melarang aparat keamanan bertidak anarkis terhadap warga negara Indonesia yang melakukan demo saat kedatangan Presiden AS George W. Bush. “Saya berharap semua pihak saling menahan diri,” ujar Soetardjo, alias Mbah Tardjo, kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/11).

Menurutnya, aparat keamanan tidak boleh main tembak karena para demonstran adalah anak-anak bangsa. Jadi, tidak boleh mengorbankan rakyat hanya untuk menghormati kedatangan tamu dan kebetulan tamunya itu didemo.

Dalam kesempatan itu, politisi gaek dari PDIP ini entah serius atau guyonan, menyatakan kedatangan Bush ke Indonesia tersebut boleh disambut dengan rudal Korea Utara dan Iran. Hanya saja rudal itu akan diarahkan ke Gedung Putih AS dan bukannya ke Istana Bogor, Halipad di mana Bush mendarat.

Sementara itu khawatir terjadi tindakan anarkis saat Bush ke Kebun Raya Bogor pada 20 November mendatang, Pemprov Jawa Barat mengumpulkan ormas Islam, ormas pemuda, perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Jabar. Pertemuan yang digelar di Kantor Bapeda Jabar, Jalan Dago, Badung, Rabu (15/11), dipimpin langsung oleh Gubernur Jabar Danny Setiawan. Juga hadir Kapolda Jabar Irjen Pol Sunarko Danu Ardanto, Ketua DPRD Jabar M Ruslan, serta Asisten Teritorial Kodam III Siliwangi.

Pertemuan itu dihadiri oleh 8 PTN antara lain ITB, Unpad, UPI, UIN Gunung Djati, dan IPB. Hadir juga 18 PTS antara lain Unpak, Unpas, dan Unisba dan 11 ormas Islam, 24 parpol, dan 21 ormas kepemudaan. "Pertemuan ini sengaja kami gelar untuk menampung aspirasi dari semua elemen masyarakat yang ada di Jabar, agar tidak terjadi tindakan anarkis saat kedatangan Bush nanti," ujar Gubernur Danny Setiawan. (dina)