Eramuslim.com – Pagi ini ribuan buruh sudah berkumpul di masing-masing titik dan siap-siap berangkat ke titik kumpul di depan Istana Merdeka Jakarta Pusat. Sejak kemarin, gabungan serikat buruh di Kota Bogor terus melakukan koordinasi dengan panitia pusat di Jakarta.
“Kami rapatkan kepastian jumlah buruh yang berangkat,” ujar Cecep Saepullah, Sekretaris Jenderal Aliansi Serikat Buruh Kota Bogor (31/8).
Rencana awal, para buruh akan bertandang dari Bogor menggunakan bus sewaan. Opsi lain adalah berangkat ke Bundaran HI menggunakan kereta. Cecep sempat was-was karena terdapat imbauan agar buruh tak menjalankan rencana aksi. Ada kemungkinan aksi itu dihalang-halangi.
Informasi terakhir, ujarnya, rencana rute long march dari Bundaran HI ke Istana Negara tidak disetujui kepolisian. Polisi meminta aksi tersentralisasi di satu lokasi saja.
“Tapi apapun yang terjadi, kami akan tetap bergerak,” ujarnya.
Jumlah buruh di Kota Bogor, ungkap Cecep, diprediksi hingga 5.000 orang. Mereka tergabung dalam sejumlah serikat buruh seperti SPN, SPSI, ASPEK, OPSI, NIBA, Serikat Pekerja Listrik, Serikat Pekerja Pos Indonesia, dan Serikat Pekerja Hero Swalayan. Namun, tak seluruhnya akan berpartisipasi dalam aksi di Jakarta.
Sebelumnya, Serikat Pekerja Nasional (SPN) membenarkan kepastian aksi turun ke jalan yang informasinya juga telah beredar di media sosial dan media massa itu. Para buruh dari Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta akan menggelar aksi di ibu kota pada 1 September mulai pukul delapan hingga enam petang.
Jumlah peserta aksi yang mulanya dilaporkan adalah 50.000 orang dari tiga provinsi. Informasi lain menyebutkan, peserta aksi antara lain 20.000 orang FSPMI, 5.000 orang SPN, 4.000 orang FSP KEP, 3.000 orang Aspek Indonesia, 1000 orang FSP Farkes, 500 orang PGRI, 200 orang FSP PPMI, 200 orang FSP Par Ref, dan 200 orang FSP ISI.
“Panitia mengimbau seluruh peserta aksi untuk menggunakan seragam dan melakukan aksi dengan tertib dan damai,” kata Iwan Kusmawan, Ketua Umum DPP SPN.(rd)